Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik Jauh Bermanfaat Ketimbang Pujian

20 Juli 2020   20:54 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:06 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kritik (sumber: steemit.com)

Mana Anda lebih senang menerima kritikan atau pujian? Kalau Anda lebih senang menerima pujian sebaiknya lebih berhati-hati karena pujian dapat melenakan Anda. Sebaliknya, kritik meski menyakitkan namun menyebabkan Anda lebih waspada, dan mau berpikir untuk memperbaiki kinerja yang selama ini dilakukan bisa saja salah.

Itulah sebabnya juara tinju selalu memiliki pelatih. Kalau dalam hal kekuatan dan teknik bertinju jelas sang juara lebih segalanya daripada pelatihnya. Pelatih berguna untuk melihat kelemahan sang juara lalu melalui kritik yang disampaikan oleh pelatihnya sang juara berlatih guna memperbaiki semua kekurangannya

Sang juara memiliki mata namun dia tidak dapat melihat kekurangannya melalui matanya sendiri, jadi sang juara membutuhkan mata sang pelatih untuk melihat kekurangan sang juara sekaligus melihat celah lawan yang dapat ditembus.

Sama halnya dengan sikap Anda, Anda membutuhkan orang lain guna melihat kesalahan sikap Anda. Anda memerlukan nasehat dari orang tua atau teman, kritik dari atasan hingga saran dari pasangan hidup Anda. Intinya nasehat yang baik dari siapapun.

Anda harus bersikap bijak mau menerima kritik dengan rendah hati meski sejujurnya kritik itu menyakitkan. Anda yang dapat menerima kritik dari orang lain sebenarnya sedang menolong dirinya sendiri agar terhindar dari hal-hal buruk yang tidak Anda sadari.

Jadi janganlah selalu beranggapan pendapat Anda selalu benar. Karena Anda tidak mempunyai peluang untuk memperbaiki atau mengkoreksi diri.

Memang orang tidak selalu berani memberi kritik apalagi bila kedudukan atau pangkat Anda cukup tinggi. Jadi berterima kasihlah kepada siapapun yang mau memberikan kritik pada Anda. Janganlah orang ini Anda benci, bahkan berterima kasihlah karena orang ini berani mengatakan kekurangan atau kesalahan Anda.

Banyak contoh orang sangat membutuhkan ktitik dari orang terdekatnya. Kritik sebaiknya disampaikan secara pribadi jangan ditengah forum terbuka karena dapat membuat malu yang dikritik sehingga dia mempertahankan diri demi gengsinya.

Seorang tukang cukur bahkan tidak mampu menggunting rambutnya sendiri. Sama halnnya seorang dokter juga tidak dapat mengoperasi dirinya atau mengobati dirinya sendiri.

Jadi, ingatlah kritik meski menyakitkan jauh lebih baik daripada pujian yang melenakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun