Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kompasiana "Premium", Apa Lagi Ini?

3 Juli 2020   21:50 Diperbarui: 3 Juli 2020   22:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Premium (sumber: kompasiana.com)

Sore ini di grup WhatsApp Ketapels seru, padahal biasanya hanya promosi kegiatan IG Live dari tokoh-tokoh Ketapels. Salah seorang anggota Ketapels bertanya pada sang Ketua, Agung Handoyo yang juga merupakan Kompasianers of the Year 2019. Apa itu Kompasiana "Premium"?

Jujur saja sebelum ada sedikit kehebohan di group WhatsApp Ketapels, saya yang sedang sibuk dengan pekerjaan lain agak hilang mood menulisnya, sehingga selama tiga hari tidak menekan bar "Tulis Artikel". Ternyata malam ini saya menemukan diantara bar "Profil Saya" dan "Tulis Artikel" ada bar baru dengan huruf kapital "PREMIUM".

Apakah Kompasiana ditunjuk Komut Pertamina untuk menjadi distributor bahan bakar minyak Premium? Oh ternyata tidak. Saya mendapat jawabannya setelah saya iseng mengklik bar "PREMIUM".

Ternyata Kompasiana punya gawe baru berniat membuat kasta baru untuk warga Kompasianers. Setelah dulu pernah heboh dengan kasus "Centang Hijau" dan "Centang Biru" yang sempat menimbulkan pro dan kontra, kini Kompasiana juga membuat kasta antara pembaca biasa dan pembaca Premium.

Pembaca dengan kasta Premium akan mendapatkan previleges lebih seperti halnya nasabah bank Premium dibanding nasabah biasa, yakni bebas iklan, Akses lebih cepat, Preview Post, Scheduling Post, menyimpan lebih banyak draft (unlimited draft) dan seabreg fasilitas lain yang dijanjikan akan ditambahkan.

Bila nasabah Premium sebuah bank harus memiliki aset minimal 500 juta Rupiah untuk menyandang predikat nasabah Premium, maka pembaca Premium cukup membayar 19.000 Rupiah per bulan . 

Selain Pembaca Premium juga ada Pemakai Premium (Premium User) yang mendapatkan fasilitas tambahan, dan harus membayar langganan 25.000 Rupiah per bulan

Apakah kebijakan manajemen Kompasiana ini benar? Pasti akan ada pro dan kontra. Memang kasta Premium adalah solusi atas keluhan yang sering muncul dari para Kompasianers yang merasa terganggu saat membaca karena banyaknya iklan di bagian atas, bawah, kiri dan kanan artikel.

Padahal iklan adalah sumber pemasukan utama sebuah media, dengan membuat kasta Premium, Kompasiana berniat memisahkan Kompasianers yang mau wush wush seperti lewat jalan bebas hambatan dengan membayar sekian Rupiah atau memilih lewat jalan biasa yang padat dan macet tetapi tidak perlu keluar uang dari dompetnya.

Memang membuat kasta bisa menimbulkan pro dan kontra, bagi yang berhati dingin tentu maklum yang mau nyaman ya bayarlah seperti bayar tiket tol. Tetapi bagi yang berhati panas wah Kompasiana tidak adil dengan warganya. Yang dikawatirkan kalau gara-gara kasta Premium ini jumlah pembaca Kompasiana makin menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun