Mohon tunggu...
Nature

Identifikasi Kawasan Hutan Mangrove di Kawasan Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi

28 Maret 2019   16:59 Diperbarui: 28 Maret 2019   17:23 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

IDENTIFIKASI KONDISI HUTAN  MANGROVE DI WILAYAH PESISIR  KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI

Sutialdi WIrdandi (08171072)

Pendahuluan

Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan mulai dari yang ada di darat, laut, dan udara. Sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.499 puau dari Sabang hingga Merauke. Total luas wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang didominasi oleh luas lautan sebesar 3,25 juta km2 dan sisanya untuk daratan sebesar 2,01 juta km2, dan 2.55 juta km2 Zona Ekonomi EKslusif (ZEE). Dari data tersebut menunjukan bahwa luas perairan lebih mendominasi ketimbang luas daratannya, dari situlah Indonesia disebut sebagai negara maritim. Dengan didominasinya oleh wilayah lautan membuat Indonesia banyak memanfaatkan daearah pesisir yang ada di setiap kepulauan dan mengembangkan agar menjadi salah satu sumber pemasukan negara.

Dan berdasarakan data yang telah disebutkan, dimana Indonesia didominasi oleh wilayah lautan, sehingga Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi yang sangat besar. Potensi tersebut berupa sumberdaya alami seperti terumbu karang, hutan mangrove, pantai berpasir, ataupun sumberdaya buatan seperti tambak, kawasan pariwisata, kawasan industri dan perhubungan. Meskipun memiliki banyak potensi untuk melakukan kegiatan pembangunan, tetapi kontribusi kelautan masih relative kecil bagai perekonomian nasional. Dibalik banyaknya sumber daya yang melimpah tentu saja banyak permasalahan yang menimpa dan harus segera di selesaikan secara terintegrasi dan terpadu. (Dirhamsyah. (2006)

Dari sekian banyak nya sumber daya dari lingkungan pesisir yanga ada di Indonesia, ada salah satu yang menjadi perhatian yaitu dibagian hutan mangrovenya. Hutan mangrove sendiri adalah salah satu kekayaan sumber daya alam di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan Indonesia merupakan negara yang mempunyai hutang mangrove paling luas di dunia. Berdasarkan data Kementrian Negara Lingkungan Hidup tahun 2006 tercatat bahwa luas hutan mangrove Indonesia mencapai 4,3 juta hektar. Sedangkan menurut data FAO tahun 2007 luas hutan mangrove di Indonesia merupakan 19% dari total luas hutan mangrove di seluruh dunia.

Seiring berjalannya waktu luas kawasan mangrove di Indonesia mengalami penurunan akibat kerusakan. Hal tersebut terjadi akibat dari pemanfaatn besar-besaran oleh masyarakat pesisir. Dimana mangrove banyak digunakan sebagai sumber kehidupan masyarat mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar, bahan baku rokok dan lain-lain.

Salah satu daerah di Indonesia yang sedang mengalami kerentangan kerusakan mangrove adalah kawasan pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Dimana luasan hutang mangrove yang ada di daerah tersebut mengalami penurunan. Ketentuan pengelolaan mangrove sudah jelas tercantum dalam undang-undang 27 tahun 2007 tentang pesisir dan kelautan. Beberapa konsep pengelolan yang ada seharusnya diterapkan untuk menjadi acuan pengelolaan mangrove sehingga potensi mangrove dalam melindungi pantai dari kerusakan dan juga memiliki fungsi konservasi pantai dapat terakomodasikan dengan baik.

Pembahasan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berada di Provinsi Jambi merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki hutan mangrove dari sekian banyak hutang mangrove yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan data yang telah didapatkan secara gegrafis hutan Bakau Pantai Timur berada pada titik koordinat 1030 05' BT dan 0055' LS dan mencakup 3 (tiga) pulau kecil yaitu pulau Waitambi, Pulau Tengah dan Pulau Mudo dengan total luas 4.126,6 ha sesuai SK Penetapan Menteri Kehutanan No.14/Kpts-I/2003 tanggal 7 Januari 2003.  

Dan secara administratif yang termasuk wilayah pesisir di kabupaten tersebut berada di lima kecamatan berbeda, yaitu di Kecamatan Muara Sabak, Kecamatan Mandahara, dan Kecamatan Nipah Panjang yang meliputi 3 pulau kecil yaitu Pulau Waitambi, Pulau Tengah, dan Pulau Mudo, dan terkahir di Kecamatan Batara yang ada di Kabupaten Tanjung Barat. Kondisi hutan mangrove di Jambi saat ini menunjukan kondisi yang kurang baik, dimana terjadinya penurunan luasan tutupan mangrove, terutama dalam skala Sumatera yang dapat dilihat dari data Dinas Perikanan 1991. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun