Mohon tunggu...
susilo ahmadi
susilo ahmadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sekedar menyalur hobi menulis

cuma orang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Konsumsi Beras Merah? No!

24 November 2020   09:11 Diperbarui: 24 November 2020   09:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah sejak lama saya mengenal beras merah. Awalnya istri sering mengkonsumsinya dengan tujuan menurunkan berat badan. Walaupun istri memasak beras merah tetapi cuma sedikit hanya cukup untuk konsumsinya sendiri sementara untuk saya dan si kecil tetap dimasakkan beras putih. 

Melihat rupa nasi merah yang sudah masak dari beras merah benar-benar tak menarik. Warnanya tidak merah benar tetapi bercampur aduk dengan cokelat. Karena itulah saya tak pernah mencoba mencicipinya. 

Penasaran dengan khasiat beras merah saya pun mencoba menggali manfaat sebenarnya beras merah ini. Ternyata luar biasa. Selain dapat menurunkan berat badan juga mengandung sejumlah nutrisi terutama serat yang kaya manfaat. 

Saya yang memang pecinta gaya hidup sehat mau tak mau lama-lama  tergiur juga. Jadilah saya meminta istri untuk mengganti total beras putih dengan beras merah dan percobaan pun dimulai. 

Hari pertama mengkonsumsi beras meras sepertinya tak ada masalah. Saya hanya merasa lebih sering buang angin saja. Wajar karena kandungan seratnya cukup tinggi sehingga mungkin perut harus beradaptasi. 

Kalau soal rasa memang cenderung hambar, tidak seenak beras putih. Akan tetapi teksturnya yang cenderung kering dan tidak lembek membuat saya suka. Saya memang kurang suka dengan nasi yang terlalu lembek hingga mirip lontong atau bubur. 

Hari kedua mulai pagi mulai muncul rasa tidak nyaman di perut tetapi saya abaikan saja tetapi ternyata lewat tengah hari malah bertambah dengan mual. Saya mencoba bertahan dengan rasa mual yang enggak enak banget ini. 

Pertahanan saya akhirnya jebol juga, lewat maghrib rasa mual sudah tak tertahankan lagi. Saya cepat-cepat minum obat anti mual. Dah benar-benar konsumsi beras merah ini harus distop saat itu juga. 

Saya langsung bilang kepada istri besok agar mulai kembali memasak beras putih. Ke depannya saya tak akan mau mencoba konsumsi beras merah lagi tak peduli dia memiliki berjuta manfaat atau apalah-apalah. 

Yah mungkin tidak semua orang memiliki pengalaman yang sama karena seperti istri saya sendiri kelihatan baik-baik saja makan beras merah ini. Jadi buat kalian yang mau mencoba beras merah sebaiknya coba sedikit aja dulu. Jangan langsung membeli dalam jumlah besar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun