Mohon tunggu...
Sinta gea
Sinta gea Mohon Tunggu... Calon Mahasiswa

Menulis adalah suara hati yang bicara, ketika mulut tak lagi mampu berkata apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berani Gagal. Berani Tumbuh: Cara Tuhan Menempa Kita Lewat Rasa Sakit

18 Juli 2025   09:50 Diperbarui: 18 Juli 2025   09:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: penjuang Pahlawan Fantasi.Sumber: pixabay/ BlackDog1966 


Tidak ada satu pun dari kita yang suka gagal. Tapi sayangnya, dalam hidup, kegagalan bukan hal yang bisa dihindari. Bahkan orang-orang yang paling sukses pun pasti pernah jatuh. Dan saat jatuh itulah kita belajar, bahwa Tuhan tidak selalu menghindarkan kita dari rasa sakit, tapi Ia selalu hadir di dalamnya.

Aku pernah berada di titik di mana semuanya terasa hancur. Doa-doa terasa hampa. Usaha tidak membuahkan hasil. Rasanya ingin menyerah. Tapi justru di titik paling lemah itulah aku menemukan satu hal yang tak pernah berubah: penyertaan Tuhan.

Tuhan tidak sedang menghukum. Dia sedang membentuk. Seperti logam yang dibakar agar menjadi kuat, jiwa kita pun ditempa lewat air mata, kekecewaan, dan kegagalan. Dan perlahan-lahan, kita mulai paham: bahwa proses itu perlu. Bahwa luka itu berguna.

Seringkali kita terlalu cepat menyalahkan diri saat gagal. Padahal, mungkin Tuhan sedang berkata: "Aku izinkan ini terjadi supaya kamu belajar, supaya kamu lebih kuat, supaya kamu tahu ke mana harus bersandar."

Kegagalan bukan akhir. Tapi itu adalah titik balik. Di sanalah kita benar-benar mengenal siapa diri kita. Di sanalah kita benar-benar belajar percaya, bukan hanya saat semuanya berjalan baik, tapi juga saat semua terlihat gelap.

Jadi jika hari ini kamu sedang jatuh, sedang bingung, atau merasa tidak sanggup---ingatlah: Tuhan tahu persis apa yang sedang kamu alami. Ia tidak akan membiarkan kamu hancur. Ia hanya sedang mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik.

Berani gagal adalah tanda bahwa kamu juga berani untuk tumbuh. Dan di balik semua rasa sakit, Tuhan sedang membentukmu jadi pribadi yang tidak hanya kuat, tapi juga peka, dewasa, dan berguna bagi orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun