Mohon tunggu...
PM Susbandono
PM Susbandono Mohon Tunggu... -

Berpikir kritis, berkata jujur, bertindak praktis

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Velocity

3 Januari 2014   08:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13887109031419721022

sumber gambar

Namanya Ram Charan.Dia tercatat sebagai salah satu management guru, tingkat dunia.Pria bertitel PhD, jebolan Indian Institute of technology dan Harvard Business School ini, merupakan konsultan handal, pembicara menarik dan penulis beberapa buku managemen.Itulah sebabnya, mengapa beberapa ajarannya menjadi kredo di banyak perusahaan ternama.Buku-buku karangannya menjadireferensi di banyak sekolah bisnis dan universitas terkemuka.Salah satu yang menarik perhatian banyak praktisi managemen, berjudul “What the CEO Wants You to Know : How Your Company Really Works”.

“Apa pun bisnis yang anda geluti, entah sebagai pedagang buah asongan atau CEO dari perusahaan pilihan Fortune 500, ada prinsip bisnis universaluntuk mengelolanya”.DemikianCharan menyederhanakan problem pelik yang biasa membelit suatu perusahaan.Ia disebut business acumen, yaitu, “kemampuan leader untuk fokus pada khithohdan mencetak keuntungan bagiperusahaan”.

Disamping 4 hal lainnya yang biasa didengar yaitu, cash, margin, growth dan customer, unsur sukses sebuah perusahaan adalah velocity (kecepatan).Kecepatan bahkan saat ini, menjadi pendorong dan penarik ke 4 unsur lainnya.Itu merupakan konsekuensi logis dari lahirnya kemajuan informasi teknologi yang berkembang pesat dan tak terduga sebelumnya.

Kehidupan kini ditandai dengan semua yang serba cepat.Jarak antar kota, bahkan negara dan benua, diukur bukan dengan satuan jarak, seperti kilometer atau mil, tetapi denganjam atau hari.Kecepatan seseorang berpindah dari suatu titik ke titik lain, merupakan hal yang esensial.Tak heran bila ada usahawan mengaku sarapan, makan siang dan makan malamdi 3 benua yang berbeda.Kisah sukses Ariel dan band Noahyang menggelar konserdi 5 kota dan 2 benua yang berbeda, menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja.Orang tak heran saat6 September tahun lalu, mereka manggung di Melbourne, Hong Kong, Kuala Lumpur, Singapore dan Jakarta dalam waktu tepat 24 jam.

Kecepatan menjadi suatu variabel yang menentukan.Restauran cepat saji menjamur di kota-kota besar, karena pembeli ogah menunggu makanan yang harus dimasak lebih dulu.Pasien lari dari rumah sakit yang memberi pelayanan medis lebih lama dan memilih dokter tanpa waktu tunggu.Mi instant semakin digemari orang dan praktis menjadi makanan pokok bangsa Indonesia, karenacepat dan praktis mengolahnya.

Di dunia lain, Cina dan Jepang ngototmembuat KA yang lebih cepat dan lebih cepat lagi.Cina dengan teknologi “maglev” mengukir rekor 431 km per jam, sementara Jepang dengan cara yang sama berhasil menguji-coba kereta dengan kecepatan 581 km per jam.Spesies KA yang sudah dioperasikan adalah lokomotif yang lari dengan rekor hampir 500 km per jam.Bayangkan, Jakarta-Surabaya yang berjarak 800 Km bisa ditempuh hanya satu setengah jam.Angka fantastis yang nyaris sama dengan jam terbang pesawat udara.Waktu bukan lagi sesuatu yang dapat ditawar lagi, melainkan harus dicatat lebih rendah dan lebih cepat lagi.

Sebenarnya, waktu berjalan seperti apa adanya.Satu tahun terdiri dari 365 hari.Satu hari sama dengan 24 jam.Satu jam identik dengan 60 menit, dan 1 menit adalah 60 detik.Anak tetangga yang rasanya baru lahir kemaren, tiba-tiba sudah lulus sarjana.Keponakan saya, yang tinggal di lain kota dan jarang berjumpa, masih saja dianggap ingusan, meski tiba-tiba sudah menikah dan punya anak.Hari demi hari bergulir serasa kilat, membuat manusia terasa selalu ketinggalan.

Baru terasa meninggalkanweek end, sudah jumpa lagi dengan Jumat sore, minggu berikutnya.Tanggal gajian datang tiba-tiba, meski nominalnya habis lebih cepat lagi.Orang seperti dikejar hantu, sesuatu yang sejatinya tidak ada, tetapi terasa menjadi momok bersama yang menakutkan.Mereka berjalan tergesa-gesa, sering belum tahu kemana tempat yang akan dituju.Bumi berputar semakin cepat.Kompetisi semakin ketat.Akibatnya, hidup semakin terasa berat.Dunia diliputi dengan lingkungan yang terburu-buru, in a hurry environment.Ini yang menyebabkan ia menjadi stressful.

Bukan Ram Charan yang membuat dunia menjadi seperti ini.Dia hanya mencoba merumuskan apa yang sedang menjadi tuntutan pasar.Jika ingin memenuhi permintaan pelanggan, lakukan dengan kecepatan yang terus meninggi.Maka kemungkinan usaha anda sukses menjadi lebih besar.Dunia semakin cepat bukan hanya tuntutan publik, tetapi juga merasuk ke setiap individu moderen.Bila kalah cepat dia tak akan dapat.

Dunia yang semakin cepat menyisakan pemikiran yang dangkal.Orang lebih suka berbicara kulit ketimbang isi, karena takut ketinggalan momentum.Kecanggihan informasi teknologi membuatsubstansiditinggalkan orang, asal terlihat lebih keren dan canggih.Kecepatan melahirkan pencitraan dan meninggalkan pendalaman.Tetapi, waktu tidak bisa diminta berhenti.Ia akan bergerak cepat dan semakin cepat.Manusia boleh mencoba menstopnya, tetapi pasti tidak akan pernah berhasil, karena ia lari seiring dengan saat nafas kita ditarik ke dalam paru-paru.“Man may delay, but time will not.It runs along with his breath”. (Benyamin Franklin – The founding father of United States of America)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun