Mohon tunggu...
Sonya Alkorisna
Sonya Alkorisna Mohon Tunggu... Guru - Sator Arepo Tenent Opera Rotas

DoubleO and family is Evrything

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sahabat Tetaplah Terang

21 Mei 2018   08:37 Diperbarui: 21 Mei 2018   09:01 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Aku berjumpa denganmu atas izin-Nya pada suatu kesempatan di awal Januari beberapa tahun silam. Sebagai orang asing, saat awal berjumpa aku berkenalan denganmu. Semuanya terjalin baik dan kita saling menyapa saat bersua di jalan dan kalu ada kesempatan berjumpa. Semuanya begitu indah aku rasakan. 

Kamu pribadi yang kujuluk "bermutu". Bagaimana tidak, sepintas aku dapat menilai kamu rendah hati meski banyak kelebihan yang ada dalam diri. Kelebihan yang dimaksud yaitu pintar, pandai memainkan gitar bermelodi  dan penulis novel. Terlepas dari semua itu, yang paling membuatku kagum adalah kamu takut kepada-Nya.

Sejak pertemuan itu, kita  bertukar kabar meski tidak setiap hari. Keyakinan bahwa, "cara terbaik untuk mencintai adalah doa"  membuatku kuat. Aku mencintaimu secara universal paling tidak aku meganggapmu seperti sahabat juga saudaraku, seperti itulah adanya. Bersamamu aku belajar bahwa cinta tak harus memiliki dan cara terbaik untuk mencinta adalah mengingatnya dalam setiap lantuanan doa indah setiap waktu.

Waktu terus berlalu dan kesibukan membuat kita jarang bertukar kabar. Kita berdua masing-masing fokus dengan arah jalan kita yang berbeda, tapi rupanya ini tidak berhasil membuatku melupakanmu. Nama dan bayang selalu nampak jelas di tirai rinduku. Seperti biasa aku cukup mendoakanmu dari kejauhan. Kadang seperti katamu, aku ingin mendaki puncak tertinggi di tempatku untuk dapat memandangmu. Itu ternyata sia-sia dan keputusanku untuk selalu mendoakanmu saat rindu paling tepat.

Kamu, 'lilin' dalam hidupku dan juga pasti dalam hidup setiap orang yang mengenalmu. Lilin dengan cahaya yang membuat orang tidak takut meski dalam gelapnya hidup. Lilin yang memampuakan aku melewati gejolak sang waktu dari waktu ke waktu. Harapku tetaplah terang lilin dan sahabatku. Meski angin sepoi kadang membuatmu redup bertahanlah ingat kami semua membutuhkan terangmu. 

***

Ruteng, 21/05/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun