Penulis membahas cerita di Kompasiana hari ini adalah masalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan dan terbayangkan. Pagi Ahad ini seperti biasa sebagai seorang ibu rumah tangga yang menikmati aktivitas di rumah, memikirkan menu apa yang akan disajikan dan untuk dinikmati keluarga tercinta.
Setelah bersantai sejenak duduk memandangi ikan berenang dan bercengkrama di kolam belakang rumah lanjut melakukan aktivitas sesuai rencana. Untuk siapkan sarapan pagi, saya dan anak-anak gadis berkutat di dapur memasak nasi goreng. Kemudian menyeduh secangkir kopi untuk menemani sepiring nasi goreng spesial buat suami yang telah siap sarapan.
Selesai semua sarapan pagi, Alhamdulillah kampung tengah alias perut sudah terisi sempurna. Kami sekeluarga kembali melanjutkan aktivitas masing-masing sesuai dengan keperluannya. Ada yang mencuci pakaian, menyetrika bahkan membereskan rumah karena sedikikit berantakan.
Sementara saya disela-sela aktivitas ini masih memikirkan apa lauk yang akan disantap siang ini. Sedikit kebingungan menu apa yang akan dimasak. Melihat persediaan bahan makanan di freezer tampak plastik berwarna merah.
Setelah dilihat ternyata isinya adalah jeroan sapi yang saya dapatkan saat pelaksanaan qurban di sekolah. "Mau dimasak apa jeroan ini yang terdiri dari babat, hati, paruh, dan jantung sapi ini", bisik saya di dalam hati.Â
Saya berpikir lagi, lumayan sulit membersihkan babat sapi, karena bagian dalam perut sapi ini, masih melekat sisa-sisa makanan sapi. Ada informasi yang mengatakan membersihkan babat sapi supaya cepat menggunakan kapur sirih. Saya sendiri tidak ada bahan kapur sirih itu di rumah.
Dengan sedikit keraguan saya mencoba membersihkan babat tersebut. Sembari saya membersihkan bagian jeroan yang lain, disaat berbarengan si sulung mencuci beras untuk memasak nasi. Di dalam tempat saya meletakkan babat sapi, tanpa sengaja dia menuangkan air cucian beras tersebut ke dalam wadah babatyang belum dibersihkan.
Sungguh tak disangka saat saya ingin membersihkan babat yang sudah terendam air cucian beras, Alhamdulillah begitu mudah membersihkannya. Sehingga dengan lebih cepat dan mudah saya membersihkan babatnya.
Dengan seketika sisa-sisa makanan yang melekat pada bagian dalam perut sapi mudah lepas dan menjadi putih bersih . Tanpa sengaja dan tak disadari ternyata dengan air sisa cucian beras dapat membantu memudahkan kita membersihkan babat sapi dengan cepat.
Ternyata ada banyak manfaat air cucian beras, selain dapat digunakan sebagai masker wajah, melembutkan rambut bila digunakan untuk keramas, juga dapat membersihkan sisa-sisa makanan sapi pada babatnya. Dengan keunggulan beras sebagai zat karbohidrat, juga mengandung vitamin B yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
