[caption id="attachment_131388" align="alignleft" width="320" caption="Nonton Film Porno Pak ? Rakyat Gimana ?"][/caption] Apa daya tangan tak sampai , saat pemerintah dengan sigapnya memblokir situs situs porno, generasi mudanya sudah terlanjur kecanduan sistem porno, cara porno, dan hal hal yang berbau porno.
Belum lama pada tahun ini anggota DPR RI kedapatan menonton film pornosaat rapat, makadikenalalah oleh masyarakat bahwa gedung itu pernah menjadi saksi bisu seorang anggota nya yang sedang mengikuti Sidang pariporno .
Hal yang aneh memang , anggota dewan yang asyik menonton film porno itu adalah bernaung di sebuah partai politik yang sama dengan kementrian komunikasi an informasi yang lagi gencar gencarnya memberantasi pornogarpy dan pornoaksi melalui dunia maya, memang pada akhirnya anggota dewan tersebutmengundurkan diri dari keanggotannya di dewan. Mengorek lagi kebelakang, hal porno yang melibatkan anggota dewan bukan terjadi pada tahun ini saja , sebelumnya anggota salah satu partai politik terbesar juga menghebohkan jagad pemberitaan atas tindakannya melakukan hubungan porno ( mesum ) dengan salah satu penyanyi dangdut ibu kota. Tapi dari hal tersebutkita mau berpendapat apa tentang hal anggota dewan tersebut ..? apakah kita Cuma mengeleng gelengkan kepala .....
Tidak hanya Para pejabat, aktris bisa di bilang “ jangan ditanya “ sosok sosok figuryang menjadi panutan kaum muda malah dari tahun ketahun tidak berkurang atas pemberitaan negatif menyangkut hal porno, malah menujukan sesuatu hal yang drastis, adanya adegan buka bukan aktris bebentuk photo hot , sampai akhir akhirnya muncul berbentuk video video adegan syur . untuk sekarang dalam dunia keaktrisan atau dunia entertaimentdi indonesia ini proses hal hal yang berbau porno itu bukan hanya saja dilakukan atau di sebarkan kepada hal layak oleh tangan tanagn usil, tapi sekarang penggarapannya /proses produksi sudah di lakukan terang terangan untuk mendapatkan kocek yang berlebih seperti mendatangkan aktris film porno luar , untuk main di layar layar film indonesia.
Benarkah “ Indonesia ada dalam keadaan daruratPornografi ??? “ Itulah yang menjadi tanda tanya besar padaorang orang yang memperhatikan nilai nilai sosial dan budaya di Indonesia. Bila Berbicara Survey Kita lihat sajaSurvei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) di tahun 2002-2003, remaja mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada: usia 14-19 tahun, perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%. Sedangkan pada usia 20-24 tahun perempuan 48,6% dan laki-laki 46,5%.Penelitian Komnas Perlindungan Anak (KPAI) di 33 Provinsi pada bulan Januari-Juni 2008 menyimpulkan empat hal: Pertama, 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno. Kedua, 93,7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation (meraba alat kelamin) dan oral seks. Ketiga, 62,7% remaja SMP tidak perawan. Dan yang terakhir, 21,2% remaja mengaku pernah aborsi.
Kita lihat survey diatas terjadi pada tahun 2008kebelakang , dan kita sekarang berbicara di tahun 2011 , mungkin hal hal yang berbau porno di atas , bisa menunjukan angka yang melonjak tajam ?
Contoh yang pekan pekan ini lagi membuming di pemberitaan adalah kasus pelecehan seksual di kendaraan umum yang sangat meresahkan para perempuan di ibu kota, dan yang paling anyarterkuak di berbagi media masa tanah air ( lihat berita di : http://regional.kompas.com/read/2011/09/20/10221328/Siswi.SMP.Sutradarai.Film.Porno ) , yaitu menganai adegan dalam rekaman video asusila yang pelakunya masih berstatus Pelajar SMK dan Siswi SMP di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang , dan hal yang aneh nya lagi video porno yang dikabarkan berdurasi 19 menit 38 detik tersebut direkam dan disutradarai oleh teman nya sendiri ( anak SMP).
Untuk saat ini dan kedepannyaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapakan memberikan perhatian serius dalam hal penyelamatan generasi muda dari pornograpy.
writen : surya suwarna
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI