Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Ditakuti Anggota Dewan Perwakilan Rakyat?

16 Maret 2020   10:03 Diperbarui: 16 Maret 2020   10:08 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parpol Peserta Pemilu 2019 (kompas.com)

Bebeapa bulan yang lalu saat berjalan berdua dengan teman mengendarai mobil. Dia berkata "Kamu tahu ngak apa yang paling ditakuti oleh anggota dewan?

"Lalu saya balik bertanya "Apa itu?" Maklum saya bukan anggota partai politik. 

"di PAW-kan." Jawabnya singkat.

Dimaksud dengan di  "PAWkan" adalah di lakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh pengurus partai. Kebetulan teman saya itu adalah anggota salah satu parpol yang gagal duduk di legislatif periode ini.  

Untuk menjadi anggota dewan bukan sesuatu yang mudah dan murah. Seorang caleg (calon legislatif) harus bertarung dengan mengeluarkan segala daya agar bisa duduk menjadi anggota dewan perwakilan rakyat baik di daerah mamupun di pusat. 

Dana yang dikeluarkan oleh caleg bisa ratusan hingga milyaran rupiah. Apalagi untuk anggota yang kurang dikenal harus menggunakan dana yang besar untuk mempromosikan dirinya.

Dalam pembicaraan yang lain, seorang teman juga mengatakan anggota legislatif rata-rata langsung menjaminkan SK (surat keputusan) pengangkatan di bank untuk membayar hutang-hutangnya maupun untuk dana kegiatan untuk menjaga konstituenya tetap setia.

Wewenang Pengantian Antar Waktu anggota dewan, biasanya ada di DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai atas rekomendasi pengurus di daerah. Tetapi untuk beberapa parpol ada di pimpinan wilayah untuk pergantian anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah). Anggota legislatif yang duduk menjadi darah partai politik karena sumber pendanaan kegiatan partai sebagian besar berasal dari mereka. 

Mereka yang duduk menjadi anggota dewan akan mencari sumber pendanaan agar mesin partai dapat berjalan baik dengan mengeluarkan uang pribadi maupun uang yang berasal donatur. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun