Mohon tunggu...
Surya Invi
Surya Invi Mohon Tunggu... profesional -

Freelancer photographer, mini journalism, editor, and chief local personal art editing, Graha Surya Artistik Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Krisis Pemimpin Muda dan Bibit Usang yang Menjadi Budaya

3 Agustus 2015   16:57 Diperbarui: 3 Agustus 2015   17:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis multidimensional dan telah menjadi tradisi yang mengakar kuat

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pemuda saat ini ialah kebutuhan untuk membangun kehidupan yang berintegritas.setiap hari generasi muda Indonesia menyaksikan kerasnya persaingan di masyarakat dan merebaknya materialisme. Hal ini menyebabkan orang sering menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh materi termasuk melakukan korupsi.

Materialisme seringkali menjadi aliran yang ditanamkan oleh generasi lama kepada generasi baru. Sehingga ukuran keberhasilan dalam kehidupan sosial sering disamakan dengan harta kekayaan.kesejahteraan sering dimaknai sebagai kemewahan. Padahal kesejahteraan seharusnya dimaknai sebagai tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan sebagaimana dikemukakan proklamator Bung Karno.

Sejarah senantiasa memihak kaum muda yang dimana kaum muda di yakini memiliki gagasan gagasan yang cemerlang, brilian, kreatif, inovatif dalam menyusun perubahan sehingga lebih cepat menangkap semangat jaman.Pemuda hingga kini masih menjadi jantung pembaruan nasional. Kiprah dan sumbangsih kaum muda dalam segala sector di harapkan dapat memberikan konstribusi besar dalam membesarkan bangsa yang saat ini berada dalam krisis multidimensi.

Pemimpin revolusioner yang mampu mempersembahkan inovasi original, bukan sekedar menjadi copycat atas keberhasilan generasi pendahulu, apalagi meniru kebiasaan mainstream negatif yang menjadi rutinan sosok korup, tanpa ingin mengubah lingkungan disekitarnya.

Pertanyaan yang kemudian muncul, kapankah kaum muda mampu dan siap mengambil porsi kepemimpinan di negeri ini?

Pada dasarnya, munculnya calon-calon pemimpin muda bukanlah hal yang sulit. Secara historis negeri ini pernah dikomandani dwi tunggal Soekarno-Hatta yang berusia bukan kepala enam. Jadi, munculnya tokoh-tokoh muda untuk menjadi pemimpin nasional hanya ditentukan oleh peluang yang ada. Hanya saja disadari atau tidak figuritas masih menjadi senjata ampuh bagi partai-partai politik di Indonesia. Bahkan, penciptaan sistem kaderisasi secara terpadu di masing-masing parpol masih merupakan pekerjaan besar.

Memang amat ironis jika pemberian ruang terhadap munculnya tokoh-tokoh muda dalam partai politik di negeri ini amatlah minim. Di (sebagian) parpol adanya tokoh-tokoh muda yang bersikap kritis dan terlihat membawa pemikiran-pemikiran baru sering kali mengalami penyumbatan dari kalangan tua. Tanpa mendikotomikan kepemimpinan kaum muda dan kaum tua peluang kaum muda tampil juga amat ditentukan oleh kecerdasan membaca tren utama bangsa yang berkembang, dan jika ada-pun, calon sektor pembangunan kalangan muda selalu dipenuhi oleh kalangan tokoh atau sosok aji mumpung, bertabur artis dan pelaku hiburan lainya.

Kriteria sosok muda berjiwa leader, bukan hanya sekedar Bos

mungkin kita pernah menyaksikan sebuah kesebelasan yang didominasi oleh anak-anak muda dengan segudang prestasinya. Atau mungkin kita juga sering mendengar kiprah para pengusaha muda yang telah banyak memajukan sektor riil di Indonesia. Namun sayangnya mungkin kita masih jarang menemukan para pemimpin muda yang berkiprah di dunia perpolitikan di Indonesia. Lalu bagaimanakah kita akan menemukan pemimpin muda idaman tersebut?

Ya! Pengusaha, wiraswasta, dan intelektual muda adalah sumber perubahan, dimana mereka menemukan passion kepemimpinan sebagai seorang pure leader terbentuk secara mandiri dan telah ditempa dengan berbagai kecenderungan faktor, bukan instan yang malah membentuk karakter berjiwa bos, bukan menggiring dan mengajak melainkan nangkring dan membajak hak.

Apakah Ada?

Tentu saja ada, bahkan ribuan diberbagai penjuru negeri kita ini, namun mereka memilih stay pada jalur bisnis dan berada dibalik kontributor era perubahan zaman, tapi tidak untuk salah satu pemuda dari Kediri, Rahmadi Yogi adalah satu diantara jutaan pengusaha muda yang hadir dalam percaturan pembangunan di indonesia, namanya memang belum menggaung seperti Billy Boen, Andrew Darwis, atau sekaliber Ridwan Kamil atau Anies Baswedan, namun usaha dari bawahnya-lah yang membawa dirinya kini berada pada garis leader yang patut untuk dipertimbangkan di wilayah Jatim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun