Mohon tunggu...
Surtan Siahaan
Surtan Siahaan Mohon Tunggu... Penulis -

Berbahagialah orang yang tidak sukses, selama mereka tidak punya beban. Bagi yang memberhalakan kesuksesan, tapi gagal, boleh ditunggu di lapangan parkir: siapa tahu meloncat dari lantai 20. -Seno Gumira Ajidarma-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merayakan Idulfitri Bersama Anak Yatim, Kenapa Tidak?

14 Juni 2018   16:47 Diperbarui: 15 Juni 2018   00:36 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berlebaran Bersama Anak Yatim/Sumber Foto: Facebook

Pada umumnya, orang merayakan Lebaran bersama keluarga dan orang terdekat.

Hal tersebut wajar karena momen Lebaran memang lebih berkesan jika dihabiskan bersama keluarga. Tidak heran jika orang Indonesia yang berlebaran rela bersusah payah menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer untuk mudik ke kampung halaman.

Tujuannya agar bisa menikmati momen Idulfitri bersama orangtua, saudara dan teman terdekat. Namun, bagaimana rasanya jika kamu tidak lagi punya orangtua maupun keluarga yang bisa diajak untuk berlebaran bersama.

Tentu rasanya sedih. Sebab, di saat orang lain bisa salat Idulfitri, bersilaturahmi, bermaaf-maafan dan menikmati santapan Lebaran bersama orangtua, mereka yang yatim-piatu hanya bisa membayangkan kehangatan tersebut. 

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, merupakan salah seorang yang merasakan getirnya berlebaran sebagai yatim piatu.

Rizal yang sudah ditinggal pergi kedua orangtuanya sejak usia 6 tahun mengatakan, meski sangat sederhana, impiannya saat Lebaran sulit untuk dicapai yakni memiliki baju baru. "...Sedih. Setiap Lebaran tidak punya baju baru," kenangnya seperti dikutip dari cerita kunjungannya ke markas Tribunnews (8/1/2016).

Kementerian Koordinator Perekonomian pada tahun 2013 mendata setidaknya ada 3,2 juta anak yatim di Indonesia. (Sindonews.com). Sementara, pada 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis data anak yatim sebanyak 896.000 jiwa (rmol.co). Lain halnya dengan Kementerian Sosial yang menyebutkan pada tahun 2016 ada 4,1 juta anak Indonesia terlantara dengan 1,2 juta di antaranya adalah Balita (nu.or.id).

Terlepas dari akurasi data tersebut, anak-anak yatim piatu adalah masalah nyata yang ada di sekitar kita.

Baca Juga: Pantaskah Kita Menyambut Lebaran dengan Lingkungan yang Kotor?

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Idulfitri memang tinggal menunggu hitungan jam. Malam ini, umat muslim akan berkeliling kota dan seluruh ntempat untuk mengumandangkan takbir, memuji kemuliaan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun