Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Persepsi tentang Uang dan Kekayaan dalam Hindu

25 September 2022   14:11 Diperbarui: 25 September 2022   14:13 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apakah Hindu mengajarkan agar umat manusia tidak serakah akan uang ? Iya, tapi apakah melarang untuk kaya ? Jawabannya tidak.

Selama ini banyak yang berpendangan, jika kita tekun dalam spiritual kita harus meninggalkan keduniawian, termasuk tidak mengejar uang. Tapi benarkah Hindu mengajarkan demikian ? Ataukah sekedar kemalasan yang diparfumi dengan aroma spiritual ?

Persepsi kita tentang uang sangat penting. Tetapi tidak sedikit orang yang memiliki persepsi yang salah tentang uang.

Apakah uang sumber bencana ?

Ataukah Karunia yang mendukung kehidupan kita ?

Benarkah uang tidak mendukung kemajuan spiritualitas, sehingga orang yang ingin tekun dalam spiritual harus menjauhi uang ?

Mari kita sama-sama belajar,
Pertama dalam Hindu, ada Dewi Laksmi, Dewi keberuntungan, kesejahteraan yang juga terkait dengan uang dan kemakmuran

Dewa dan dewi Hindu kaya dan mereka ingin umat manusia juga kaya. Dewi Lakshmi adalah personifikasi kekayaan. Menurut Pattanaik, "menjadi kaya berarti mencari Lakshmi dalam hidup kita." Dewa Wisnu menunjukkan caranya. Wisnu memberikan berkah melimpah kepada para penyembahnya yang kembali lagi dan lagi, mengembalikan jauh lebih banyak kekayaan kepadanya daripada yang telah mereka berikan. Seperti Wisnu, Pattanaik menulis, kita harus bermurah hati dengan kekayaan dan bakat kita, berinvestasi masing-masing di pasar ekonomi dengan menjadi pengusaha, pekerja pengetahuan, dan pemegang saham. Jika kita melakukannya, pengembalian tidak bisa dihindari.

Menariknya prinsip ekonomi yang terdapat dalam arthasastra bahwa manusia lahir karena berhutang, maka kita harus membangun kemampuan untuk membayar hutang dan melakukan investasi. Ketika kita menginvestasikan uang kita, ibarat Dewi Sri yang mampu menghasilkan buah padi yang lebih banyak, yang mampu memberi makan diri sendiri dan orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun