Mohon tunggu...
Suratmi
Suratmi Mohon Tunggu... Guru

Hoby saya menyanyi dan menulis. Saya menulis di Kompasiana agar kegiatan saya di madrasah dapat terpublikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dukung Trigatra Bahasa : Pembina Upacara Bendera MTsN 4 Bantul Gunakan Bahasa Jawa

7 Oktober 2025   19:50 Diperbarui: 7 Oktober 2025   19:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiji sedang menyampaikan amanatnya  (Sumber: Dokumen Ratmi)

Bantul ( MTsN 4 Bantul ) - Dukung Trigatra Bahasa, Pembina Upacara Hari Senin MTsN 4 Bantul menggunakan Bahasa Jawa saat menyampaikan amanatnya Senin (06/10/2025) di Lapangan MTsN 4 Bantul.
Trigatra Bahasa adalah slogan dan konsep pembangunan kebahasaan yang dicanangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang terdiri dari tiga aspek utama : Utamakan bahasa Indonesia, Lestarikan bahasa daerah, dan Kuasai bahasa asing. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran berbahasa masyarakat Indonesia dalam tiga pilar tersebut agar bangsa Indonesia mampu menjaga persatuan , melestarikan budaya lokal, dan bersaing di kancah internasional.
Terkait hal di atas pembina upacara Hari Senin MTsN 4 Bantul, Wijiyati, S.Pd menggunakan bahasa Jawa dalam amanatnya guna turut mendukung melestarikan bahasa daerah, bahasa Jawa. Wijiyati dalam amanatnya menyampaikan beberapa unggah ungguh , diantaranya jika mau minta tolong bilang minta tolong,  mengucapkan terima kasih jika sudah diberi bantuan, bila berjalan di depan orang lain yang sedang duduk sebaiknya berkata maaf permisi Pak, Bu , dan kalau kita merasa punya salah harus minta maaf. " Ukara sae ingkang dipun kulinakaken panjenengan kulo sami inggih meniko babagan, 1) Menawi nyuwun dibiyantu matur nyuwun tulung, 2) Menawi sampun kabiyantu kedah matur nuwun, 3) Mlampah wonten sakngajengipun tiyang sanes utawi tiyang ingkang nembe lenggah saenipun matur nderek langkung utawi nuwun sewu, utawi mangga Pak, Bu, lan 4) Menawi panjenengan kula sami  rumaos lepat , nduweni salah matur nyuwun pangapunten.", dawuhe Wiji.
Sebelum memberikan amanatnya Wiji juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada petugas upacara yaitu kelas 7H karena telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Semua peserta upacara menyimak paparan yang disampaikan Wiji dengan penuh konsentrasi. Mereka memberikan tanggapan juga dengan kata cakep ketika wiji menyampaikan sebuah gurindam, "Tuku beras ning Kota Gede. Monggo sami digatekake." Ujare Wiji  sebelum  mengakiri amanatnya. (rtm).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun