Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Persiapan Ritual Ngasuh Gunung Masyarakat Adat Sajang Lombok Timur

13 Agustus 2020   06:49 Diperbarui: 16 Agustus 2020   04:11 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bersama Tetua Adat Sajang di Beranda Rumah Adat Sajang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,

Menyaksikan masyarakat adat Sajang, Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat dalam mempersiapkan ritual adat Ngasuh Gunung Rinjani merupakan suatu kesempatan yang membahagiakan buat saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah adat Sajang. 

Ngasuh gunung merupakan ritual adat yang tidak bisa ditentukan kapan dilaksanakan. Karena sangat bergantung pada bencana yang menimpa masyarakat setempat baru dilaksanakan. 

Ritual Ngasuh Gunung kali ini dilaksanakan karena pernah terjadi bencana gempa yang melulu lantahkan ratusan rumah masyarakat Pulau Lombok 2018 silam. Namun demikian, masyarakat adat Sajang baru melaksanakannya di tahun 2020 ini, setelah melalui hasil keputusan gundem (musyawarah adat) setempat. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tepat pada Rabu, 12 Agustus 2020, saya dapat menyaksikan warga Sajang begitu sibuk mempersiapkan ritual gunung. Baik ibu-ibu, maupun bapak-bapak mengambil peran masing-masing dalam mengupayakan untuk mensukseskan ritual adat. 

Kali ini sesuai keputusan gundem, bahwa setiap kepala keluarga harus menyumbang Rp. 50.000,-  di tambah dengan berasa 1 kilo dan kelapa 2 biji. Uang yang dikumpulkan, nantinya dipergunakan untuk membeli kerbau dalam acara adat. Begitu juga dengan  beras dan kelapa yang semuanya dipergunakan untuk kebutuhan ritual adat. 

Jika ada warga Sajang yang berada di luar kampung, akan menitipkan sumbangannya kepada sanak saudara atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan ritual adat. Bahkan ada pula warga Sajang, karena kesibukan biasanya langsung menyambangi tetua adat dan menyerahkan bantuan, walaupun tidak bisa sepenuhnya membantu persiapan ritual. 

Dokpri. Berada di dalam rumah adat Sajang
Dokpri. Berada di dalam rumah adat Sajang
Dokpri. Sedang Merapalkan Doa Sambil Menghitung Beberapa Beras
Dokpri. Sedang Merapalkan Doa Sambil Menghitung Beberapa Beras
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Ketika berada di lingkungan adat, saya menyaksikan puluhan kelapa, daun sirih, kapur, nangka, kayu bakar serta segala kebutuhan yang berkenaan dengan ritual, sudah ada di pekarangan rumah adat. 

Kemudian beberapa tetua adat terlihat berbincang-bincang di beranda adat sambil  menyeruput kopi hitam. Mereka mengenakan pakaian adat, sambil meninting tembakau. 

Dengan mengenakan pakaian adat, saya berkesempatan untuk berbincang dengan para tetua adat Sajang, sambil menyeruput kopi hitam khas masyarakat Sajang. Karena untuk bisa masuk wilayah adat, siapa pun diharuskan  mengenakan pakaian sesuai dengan adat Sajang. 

Beberapa tetua adat yang saya ajak ngobrol, sudah lancar menggunakan bahasa Indonesia, jadi saya tidak kesulitan untuk memahami yang mereka sampaikan, terlebih mengenai persiapan ritual Ngasuh gunung. 

Menurut salah seorang masyarakat adat setempat, bahwa ritual Ngasuh gunung ini juga akan dihadiri oleh Meloqa (penguasa wilayah) Bayan, Senaru, Nangka Rempe dan beberapa Meloqa yang ada di Lombok Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun