Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola Dangdut, Benar-benar Dangdutan

7 Juli 2020   13:39 Diperbarui: 9 Juli 2020   12:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TURNAMEN bola mini dan bola dangdut 'Daha Cup II' di hari kedua, di desa Daha, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Sinen sore, 6 Juli 2020, berlangsung ramai dan seru. Dimana partai pertama berlangsung bola dangdut, yang para pemainnya didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga.

Sesuai namanya bola dangdut, para pemain akan berjoget ketika musik diputar pada saat para pemain berebut bola di lapangan. Mereka akan berjoget bersama-sama, pada saat musik di putar oleh panitia pertandingan.

Namun, setelah musik berhenti, maka para pemain kembali berebut bola dan melakukan penyerangan terhadap team lawan.

Secara tiba-tiba musik kembali diputar, dan seluruh pemain pun akan kembali berjoget di tengah lapangan dan disaksikan oleh ratusan mata penonton yang menyaksikan.

Dokpri. Para penonton memadati pinggir lapangan
Dokpri. Para penonton memadati pinggir lapangan
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
H
al menarik, di mana panitia pertandingan memutar lagu lagu daerah yang bertempo cepat selama pertandingan. Sehingga ketika musik diputar, maka para pemain akan menyesuaikan goyangannya dengan suara musik.

Dan yang paling seru, ketika perebutan bola di depan mulut gawang, lalu tiba-tiba musik berbunyi, sehingga pemain harus berjoget dan serangan yang terlanjur tingkat Troya untuk menjebol gawang lawan, harus terhenti sesaat.

Hal ini yang membuat para penonton yang menyaksikan pertandingan, akan tertawa dan bahkan ada yang berteriak kegirangan di pinggir lapangan.

Sedangkan ofisial di masing-masing kesebelasan yang berdiri di pinggir lapangan, sibuk mengarahkan, mengatur dan memberikan intruksi kepada para pemainnya.

Hal ini karena terlihat sering para pemain mengejar bola secara berbondong-bondong, sehingga kadang meninggalkan posisinya seperti yang ditetapkan para ofisial.

Bola dangdut yang para pemainnya adalah kalangan ibu-ibu, menjadi hiburan bagi lapisan masyarakat desa Daha yang menyaksikan jalannya pertandingan.

Di pertandingan hari kedua ini, para penonton tumpah ruah memadati pinggir lapangan, mereka memberikan dukungan dengan berteriak bahkan ada yang berjoget demi team kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun