Mohon tunggu...
Supriyanto 2020
Supriyanto 2020 Mohon Tunggu... Guru - Laki-Laki

Nama : Supriyanto Pekerjaan: Mahasiswa Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Jakarta Hobby : Futsal Alamat : Jl. Jelambar Timur Rt11/09. No. 40. Keluruhan Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan Jakarta barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sungai dan Sejarah Sumatra

7 Mei 2020   05:46 Diperbarui: 7 Mei 2020   05:42 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sungai mempunyai peranan besar dalam perkembangan penduduk dan ikut mempengaruhi berbagai perubahan dinamika aspek sosial, ekonomi, politik dan budaya warga Sumatra. Pulau Sumatra mempunyai berbagai aliran sungai yang melintas ke wilayah para penduduk, serta dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kegiatan mencuci pakaian sampai menjadikan transportasi yang digunakan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 Pemerintah Belanda sangat mengandalkan transportasi sungai di Sumatra untuk mengumpulkan hasil monopoli perdagangan karena sungai pada masa itu satu-satunya alat transportasi yang dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk menyusuri ke wilayah tempat jajahan. Belanda memberikan nama sungai yang terdapat di Sumatra dengan dua Kategori. Pertama Belanda memberi nama sungai ini diambil dari kota yang paling besar yang terdapat di Sumatra. Kedua Belanda memberi nama sungai karena aliran sungai wilayah yang dilewati.

Ringkasan

Judul lengkap buku ini adalah Sungai dan Sejarah Sumatra merupakan karya dari Prof. Dr. Gusti Asnan beliau merupakan dosen Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Andalas secara garis besar buku ini memiliki tebal 266 halaman ini mengulas mengenai Sungai Dan Sejarah Sungai Sumatra dalam enam Bab Pertama : Pembahasan ini dimulai gambaran umum topografi sungai Sumatra yang memiliki ribuan sungai serta berbagai alirannya, Sungai yang terdapat di Sumatra difungsikan sebagai pembangkit energi listrik diregional Sumatra. Di masa paling awal warga Sumatra juga sangat memiliki ketergantungan dengan sungai, serta peristiwa menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya warga Sumatra.

Bagian Kedua membahas mengenai pemberian nama sungai yang terdapat di Sumatra, pemberian nama sungai ini berkaitan dengan nama kota yang dilalui aliran sungainya ataupun diambil dari nama kota yang paling besar di Sumatra, dan memberikan gambaran peta sungai besar yang ada dipulau Sumatra.

Bagian ketiga mengkaji peranan sungai dalam proses kedatangan dan perkembangan penduduk Sumatra pada awal periode, sebuah episode sejarah Sumatra yang relatif sedikit mendapatkan perhatian sejarawan selama ini, masyarakat di kawasan tersebut justru mengklaim bahwa kedatangan nenek moyang mereka berasal dari pegunungan pariangan, meskipun penduduk dalam membangun pemukiman dikawasan yang memiliki akses sungai, yang dipandang mempunyai jalan utama penduduk pedalaman untuk pergi ke luar. Seperti permukiman Singkel dan Indrapura berada dipinggir sungai 7-9 meter dari bibir pantai.

Bagian Keempat membahas mengenai peran sungai dalam dinamika sosial, politik, ekonomi dan budaya penduduk Sumatra, yakni  membahas mengenai sungai pada zaman klasik/modern awal yang ada disepanjang aliran sungai, jejak-jejak langkah lokasi kerajaan sungai, perkembangan permukiman dan penduduk disepanjang aliran sungai serta keterkaitan sungai dengan laut.  Keberadaan sungai pada masa republik, pembahasan ini berkaitan dengan bagaimana peran sungai dalam faktor keagamaan dengan tujuan demi kemudahan para peziarah sejumlah ritual keagamaan menggunakan sungai serta melindungai bangunan suci kegamaan dari ganguan kelompok. Kegagalan dari Agresi militer Belanda II serta berkahirnya perang PRRI serta dibentuknya provinsi Riau memberikan dampak yang cukup besar terhadap peran sungai di pulau Sumatra. Transportasi darat dibangun secara masif sebagai daya dukung ekonomi di Sumatra dengan cara penebangan hutan secara meluas yang menjadikan peran sungai mulai tergantikan dengan jalur darat yang mulai dibutuhkan untuk mempercepat kegiatan ekonomi masyarakat Sumatra

Bab V membahas Sungai Kuantan/Indragiri serta sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat sekitar aliran sungai tersebut. Pemfokusan kajian hanya pada satu sungai dilatarbelakangi kajian sampai sekarang hubungan antara sungai dengan masyarakat sekitar masih menjadi dalam kajian sejarah Sumatra. Kajian sungai Indragiri menggambarkan keadaan. Penggambaran dalam bentuk pemaparan tentang keadaan geografi, topografi, dan toponimi daerah/lingkungan sungai, baik yang berada dibagian hulu, hilir, maupun muara. Pada subbagian selanjutnya mengenai toponim hingga teori-teori modern yang mendiami kawasan sepanjang sungai tersebut, serta sejarah pertumbuhan dan perkembangan permukiman penduduk di daerah hulu (kuantan) dan kawasan hilir (Indragiri). Bagian lain membahas mengenai keterkaitan sungai dengan jalan setapak yang menghubungkan sungai Indragiri dengan sungai-sungai lain, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan jalan raya, keberadaan pasar, pelabuhan dan pelayaran sungai serta komoditas perdagangan yang diperjualbelikan dikawasan tersebut.

Bagian keenam membahas mengenai upaya pemerintah dalam menanggulangi penebangan hutan, salah satunya pemerintah memperkenalkan program tebang pilih di Indonesia, selanjutnya mengenal Hutan Tanaman Industri (HTI) serta upaya pemerintah dalam melindungi sungai dengan cara melakukan kampanye pelindungan terhadap sungai seperti tidak memberikan izin para penambang ilegal dan pemerintah upaya melestarikan sungai dengan melakukan festival sungai dengan tujuan agar masyarakat Sumatra menjaga warisan sungai sejarah Sumatra.

Menurut buku ini terdapat berbagai konsep mengenai sungai sejarah Sumatra adalah sungai memerankan peran penting bagi wilayah Sumatra, sebagai jalur utama komoditas di pulau tersebut sebelum pulau Sumatra dibangun jalan darat yang begitu masif. Sumatra memiliki beribu sungai dengan segala alirannya, kehidupan warga Sumatra secara tidak langsung dipengaruhi oleh sungai warga pulau yang juga dinamai Andalas, Parca dan Suwarnabhumi dapat dikatakan bahwa sungai telah menjadi salah satu faktor dalam perjalanan sejarah. Bahkan sungai menjadi bagian terpenting dalam pembangunan pembangkitan energi listrik regional Sumatra.

Sungai memberikan gambaran bahwa proses kedatangan nenek moyang suku bangsa yang mendiami kawasan Sumatra kedatangan melalui sungai, bahkan ketika sudah memasuki kawasan mereka mendirikan tempat tinggal tidak jauh dari sungai hal ini supaya memberikan kemudahan dalam melakukan hubungan perdagangan dengan daerah pedalaman Sumatra. Sungai memainkan peranan sebagai prasarana transportasi yang sangat menentukan sebagaian besar kawasan tengah. Dunia transportasi sungai yang memudahkan mobilitas orang dan barang, sebagian bagian dari perjuangan, sungai juga menjadi prasarana yang dimanfaatkan para pejuang untuk berpergian ke luar negeri untuk mendapat persenjataan dalam melawan para penjajah. Pemerintah Indonesia memanfaatkan sungai untuk pembangkitan listrik tenaga air, pembangunan bendungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun