Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sensasi Kue Terang Bulan

16 Februari 2022   08:45 Diperbarui: 16 Februari 2022   08:55 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kue terang bulan ( foto dokumen pribadi )

Oleh: Mas Prie

 

Terang bulan adalah jajanan khas yang sudah sangat terkenal di masyarakat kita. Biasanya terang bulan ini dijual malam hari di gerobak pinggir jalan atau di depan pertokoan. Umumnya penjual terang bulan sekaligus juga berjualan martabak telur. Mereka memasak kue terang bulan langsung di tempat ketika ada pembeli datang. Jadi terang bulan bisa dinikmati ketika masih kondisi panas.

Selain dijual malam hari, ternyata kue terang bulan ini juga dijual siang hari di sekolah oleh pedagang keliling. Biasanya penjualnya membawa gerobak di sepeda motornya. Berbeda dengan penjual terang bulan malam hari, pedagang keliling ini sudah menyiapkan kue terang bulan dari rumah. Ketika ada pembeli, dia tinggal mengambil kue terang bulan dan menambahi susu kental manis serta meses ceres sebagai toping nya. Jajanan ini termasuk yang paling digemari oleh anak – anak di sekolah.

Tulisan ini bukan ingin membahas tentang kue terang bulan secara mendalam. Yang di beberapa tempat memiliki penyebutan nama yang berbeda seperti martabak manis, apam balik, apam pinang dan lain – lain. Tapi tulisan ini tentang pengalaman berbagi kue terang bulan oleh relawan Small Action untuk anak – anak sekolah korban erupsi Semeru di Supiturang Pronojiwo Lumajang.

Semangat berbagi terang bulan untuk anak - anak ( foto dokumen pribadi )
Semangat berbagi terang bulan untuk anak - anak ( foto dokumen pribadi )

Kisah ini berawal ketika saya melihat postingan kawanku Jay di facebook yang menampilkan foto kegiatan bagi - bagi kue terang bulan untuk anak pengungsi di lokasi bencana erupsi Semeru. Jay bersama kawannya, Hendro, yang memang seorang penjual kue terang bulan datang ke lokasi bencana dengan membawa langsung gerobak jualannya. “Wah keren ini” gumanku dalam hati. “Pasti anak – anak senang sekali menemukan jajanan sekolah di situasi bencana seperti itu.”

Anak - anak menunggu jajanan kesukaannya ( foto dokumen pribadi)
Anak - anak menunggu jajanan kesukaannya ( foto dokumen pribadi)

Singkat cerita aku kontak Jay untuk menanyakan apakah pada saat Small Action mengirim bantuan ke lokasi nanti bisa disiapkan kue terang bulan juga. Saya berpikir jika ke lokasi bencana membawa kue terang bulan bisa mendapat dua manfaat sekaligus. Pertama, tentu saja untuk menyenangkan hati anak – anak dengan membawakan jajanan khas sekolahan. Kedua, sekaligus kami bisa berbagi rejeki dengan penjualnya karena memborong dagangannya.

Dan ternyata keinginan kami untuk bisa membawa kue terang bulan itu bisa terwujud lantaran penjualnya sanggup untuk membuatkan. Akhirnya kami pun bisa membuat acara bagi – bagi kue terang bulan kepada anak – anak sekolah di desa Supiturang disela acara penyerahan donasi seragam. Mulai dari siswa Paud, TK Muslimat, MI Miftahul Ulum, SDN Supiturang 2, dan MTs Miftahul Ulum semua ikut merasakan nikmatnya jajanan terang bulan yang kami bawa.

Terang bulan sudah siap dibagikan ( foto dokumen pribadi )
Terang bulan sudah siap dibagikan ( foto dokumen pribadi )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun