Dari Satu Lokasi Banyak Konten Tercipta
Pada saat mengunjungi sebuah objek wisata, kita dapat membuat beberapa konten sekaligus. Lokasi objek wisata yang luas dan spot yang banyak sangat mendukung untuk membuat konten kreatif lebih banyak. Foto, video, dan hasil wawancara dapat kita rekam untuk dijadikan bahan membuat konten.
Objek wisata yang akan kita kunjungi perlu dipelajari atau dikenali lebih dahulu. Kita mengumpulkan bahan mentah melalui informasi di media sosial, website, Â atau berita terkait objek wisata tersebut. Sebelum "maju perang" kita perlu mengenali kondisi "musuh" yang akan kita hadapi.
Bagian-bagian atau spot yang menarik untuk dijadikan konten perlu ditandai lebih dahulu. Dengan begitu, pada saat terjun ke lapangan, kita sudah memiliki peta atau denah untuk dikunjungi.
Persiapan Perangkat Pendukung
Untuk membuat konten berkualitas kita perlu menyiapkan perangkat pendukung. Kamera, alat perekam suara, alat perekam video, tongsis, teks untuk wawancara, pengisi baterai (powerbank), dan kawan yang membantu proses perekaman harus disiapkan.
Peta atau denah lokasi wisata harus kita pegang. Objek utama yang akan direkam untuk bahan pembuatan konten perlu disurvei lebih dahulu. Apakah pengunjung cukup banyak, apakah ada posisi atau sudut pengambilan gambar yang tepat, dan banyak hal perlu dilakukan sebelum memulai perekaman.
Dengan menyiapkan perangkat pendukung dan survei lapangan, kita akan dapat melakukan perekaman dengan baik. Ketersediaan waktu yang cukup untuk melakukan proses perekaman juga perlu menjadi pertimbangan. Sebuah gambar atau video akan bagus dihasilkan jika proses perekaman dilakukan dengan tenang, penuh kesenangan, tanpa dikejar waktu.
Pengalaman Berkunjung ke Musium Angkut
Pada tanggal empat Mei 2023 kami melakukan kunjungan ke Musium Angkut di Kota Batu, Jawa Timur. Lokasi museum cukup luas yaitu 3,8 hektare. Kami harus mengatur waktu agar semua spot dapat direkam dan dijadikan konten yang menarik.
Berbagai model kendaraan angkut dapat kami temukan dalam museum yang dikelola secara modern tersebut. Masyarakat umum tidak menyangka bahwa lokasi yang dikunjungi adalah sebuah museum. Biasanya sebuah museum adalah tempat yang sakral, keramat, berisi benda-benda kuno yang sebagian ditutup dengan kelambu, terkadang berdebu, dan kesan seram yang lain.