Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Mudah Meninggalkan Dunia, tetapi Harus

17 Februari 2021   07:57 Diperbarui: 17 Februari 2021   08:02 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua kita dipastikan akan mengalami kesulitan untuk meninggalkan dunia sebelum kita meningga dunia. Mengapa? Banyak sekali penyebabnya. Tulisan ini akan membahas tentang susahnya meninggalkan dunia sebelum kita meninggal dunia.

Dunia telah lama menipu

Manusia sejak nabi Adam as telah kenal betul dunia ini dan susah diajak percaya bahwa dia akan mati alias meninggalkan dunia ini.

Mengapa? Karena manusia mempunyai sifat mudah berbuat salah dan mudah melupakannya. Manusia dengan sifat seperti itu selalu menganggap bahwa dia akan kekal hidup di bumi. Banyak manusia disibukkan oleh pertaniannya, disibukkan oleh perdagangan, disibukkan oleh pendidikan, disibukkan oleh pelayanan publik, disibukkan oleh bengkel, disibukkan oleh pabrik, kantor, bahkan disibukkan oleh pengangguran yang sedang mereka jalani.

Ada juga manusia yang sibuk karena ketaatannya lepada penciptanya. Ada pula yang sibuk karena ketidaktaatannya. Ada manusia yang sibuk di gunung, ada yang sibuk di laut, ada yang sibuk di danau, ada yang sibuk di pasar, ada yang sibuk di percetakan, ada yang sibuk di sawah, ada yang sibuk di kebun dan sibuk di banyak tempat.

Karena kesibukan itu kebanyakan manusia lupa perjanjian mereka dengan tuhan mereka sebelum mereka diciptakan. Sebelum diciptaka  dan dikirim.ke dunia, manusia menyepakati tentang sejumlah hal antara lain rezeki mereka, jodoh mereka, bala bencana yang akan menimpa mereka, di mana mereka meninggal, dengan cara apa mereka meninggal dan pada umur berapa mereka meninggal. Tetapi setelah mereka dilahirkan mereka lupa itu semua. Itulah sebabnya semua bayi yang baru dilahirkan menangis, salah satu sebabnya mereka lupa semua perjanjian dwngan tuhan atau pencipta mereka.

Mengapa manusia enggan mati?

Manusia memiliki sifat enggan mati karena tipisnya keyakinan mereka kepada alam sesuah kematian. Merela tahu tapi tidak mau. Mereka susah mempercayai ada alam kubur, ada alam penantian sampai mereka dibangkitkan dari kubur. Belum lagi tidak banyak yang yakin betul adanya surga dan neraka. Mereka yang percaya adanya alam.kubur, adanya surga dan neraka adalah mereka yang memperoleh hidayah dari Allah. Hidayah memang diberikan kepada mereka yang Allah kehendaki bukan kepada seluruh manusia. Salah satu sebabnya adalah karena manusia yang dipilih Allah itu adalah karena ada amalannya yang Allah ridhoi.

Mereka yang tidak memperoleh hidayah Allah akan mengalami kesulitan karena mereka menyangka mereka akan kekal di bumi ini atau mereka malahan tidak perlu mempersiapkan kehidupan sesudah kematian. Padahal semua orang akan menyesal. Mengapa? Karena dunia ini hanya sekitar 60-70 tahun saja sementara di alam akhirat selama-lamanya. Orang baik menyesal apalagi orang yanh tidak baik. Orang taat menyesal apalagi orang yang tidak taat pada tuhan mereka.

Berikut adalah video tentang orang yang menyadari bahwa setelah dunia ini ada alam akhirat yang abadi. Tanpa persiapan yang cukup manusia akan menyesal selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun