Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad. Mari kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita. Nikmat sehat, nikmat ilmu dan teknologi dan nikmat iman. Salam dan selawat mari kita selalu kirimkan dan lafazkan kepada junjungan nabi Muhammad saw. Tulisan kali ini memaparkan jalan hidup pak Jaskeri Dersib, seorang putra desa Masat Bengkulu Selatan yang merubah nasib merantau ke ibukota Jakarta.
Anak Desa
Jaskeri kecil kehidupannya serba kekurangan maklumlah ayahnya Dersib  seorang petani yg masih mengandalkan bercocok tanam padi setahun sekali bukan seperti saat ini yg bisa panen tiga kali setahun. Sawah ayah Jaskeri di Ataran Ipoh Masat Bengkulu Selatan.
Tapi Jaskeri tidak berputus asa untuk bersekolah Walaupun dengan kaki telanjang karena ekonomi ayah tidak memungkinkan.
Jaskeri kecil sempat lama menjalani hidup dari sekolah ke sawah dan pulang ke rumah. Besoknya ke sawah lagi. Sempat bersekolah di Manna tepatnya di Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas (SMEAN) tetapi tidak tamat.
Merantau Ke Jakarta
Singkat cerita Jaskeri bertekad untuk merantau ke Jakarta kebetulan sudah ada kakak yang sudah di Jakarta, yakni Jakeri Dersib. Keberadaan kakak beliau tersebut memotivasi Jaskeri untuk juga ikut merantau. Tidak peduli apa jua yang akan terjadi di ibukota. Toh di desa hidup Jaskeri memang tidak baik-baik saja.
Setiba di Jakarta Jaskeri sangat senang karena dia sangat berharap dapat merubah nasib. Tetapi kejamnya ibukota lebih kejam dari ibu tiri. Jaskeri tidak serta merta bisa  mengurus KTP Jakarta.  Sepuluh tahun Jaskeri hidup lontang lantung di Jakarta tanpa KTP. Walaupun demikian Jaskeri masih bisa mencari uang dengan kerja serabutan.
Jaskeri tidak putus asa. Dia  melamar pekerjaan ke sana sini. Alhamdulillah, nasib baik berpihak kepada Jaskeri setelah 10 tahun di Jakarta dia dapat kerja di Pertamina sebagai pelaut, bekerja di kapal tanker pengangkut BBM.
Di sinilah Jaskeri bisa mengelilingi Indonesia dari sabang sampai Merauke. Semua kota pinggir laut sudah Jaskeri injak dan singgahi selama bekerja sebagai pelaut.