Bismillah,
Selalulah bersyukur apapun keadaan kita dengan mengucap kalimat syukur "alhamdulillahirabbil alamiin", segala puji bagi Allah tuhan pengatur sekalian alam. Selalulah berselawat kepada nabi, Allahumma shaliala muhammad. Tulisan ini mengajak kita mengingat guru dan mendoakannya.
Nabi menganjurkan memukul anak
Dalam suatu hadist sahih nabi menganjurkan kita untuk memerintahkan shalat pada anak ketika umur 7 tahun, dan pukul mereka jika tidak mau shalat pada umur 10 tahun. Sebaik baik pemukul anak adalah rotan. Saya termasuk seorang ayah yang memarahi anak anak saya dengan menggunakan rotan. Entah karena ilmu atau dapat instink saya menerapkan hal itu. Dalam fikiran saya memukul anak dengan rotan adalah agar anak punya sifat rotan yakni menuruti kehendak yang punya. Mau dibengkokkan atau silurus tetapi berkualitas dan tetap konsisten dalam jangka panjang.Â
Alhamdulillah anak anak punya sifat yang teguh, istiqomah tentu dengan izin Allah. Sebagai buah dari dipukul dengan rotan sewaktu masih kecil. Ada orang yang memukul anaknya dwngan ikat pinggal, kayu, bambu, besi dan lain lain. Menurur hemat saya memukul anak dengan rotan jauh lwbih bagus asalkan jangan sampai menciderai.
Guru Kita Membentuk Pribadi Kita
Di samping orangtua, paman, kakek, bibi, , tetangga, guru-guru kita memberikan sumbangan yang tidak kecil dalam pembanhunanjiwa dan kepribadian kita. Apakah pribadi kita baik ataupun tidak baik itu swmua semua dibentuk dan terbentuk sebagai ketentuan atau taqdir Allah sebagai akumulasi dari usaha dab doa banyak pihak termasuk guru.
Di sekolah tempat penulis menimba ilmu sejak kecil yakni di Madrasah Muhamadiyah Lubuk Langkap atau Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan. Selanjutnya, penulis bersekolah di SMPN 1, SMAN 1 Bengkulu Selatan di kota Manna. Selama itu peran guru sangat terasa dalam pembentukkan karakter antara lain mesti tidak meninggalkan shalat jumaat, belajar yang rajin, tidak bolos sekolah dan tidak berbuat kesalahan yang disengaja.
Kenangan manis, indah dan sulit dilupakan ketika kita dihukum, dimarahi oleh guru kita. Entahkarena kesalahan kita seorang atau keaalahan bersama. Suatu hari saya duduk di samping kakak kelas saya yang ditanya olwh guru sebuah pertanyaan pertama kepada senior saya, dan ternyata jawabannya salah.Â
Lalu guru bertanya kepada saya dan kebetulan jawaban saya benar. Maka guru itu memarahi senior saya dwngan memukul tangan senior saya itu dengan penggaris kayu yang berukuran 100 cm. Saya sedih dan merasa bersalah kepada senior. Coba kalau saya menjawab salah maka dia tiak akan menjadi sebab kemarahan sang guru, pikir saya kala itu.
Doakan Guru Kita