Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dalam Hidup Tak Boleh Keliru, "To Be" atau "To Have"!

21 Maret 2020   07:20 Diperbarui: 21 Maret 2020   16:41 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Mari kita selalu bersyukur karena sejak belum lahir sampai sekarang, sampai  nanti, sampai sesudah mati kita terus menerus memperoleh nikmat pencipta kita, Allah swt. Alhamdulillah. 

Mari juga kita selalu mengirim salam dan selawat kepada nabi Muhammad saw karena beliau banyak jasa kepada kita, kepada dunia, berkah perjuangan dan pengorbanan beliau dunia jadi terang benderang dengan adanya hidayah iman dan islam dari Allah swt. Tulisan ini mencoba membahas tentang pilihan dua kata penting yakni "to be" atau "to have". 

Apa Beda "to be" dan "to have"?

"To be" adalah keinginan untuk menjadi manusia yang berguna, menjadi manajer yang sukses, menjadi pemimpin yang mumpuni dsb. Orang yang berorientasi "to be" jauh lebih ikhlas, mengharap ridho Allah. 

Dalam prinsip hidupnya dia melakukan apa saja karena Allah, dari Allah, kepada Allah dan dengan Allah. Sedangkan "to have" adalah keinginan untuk memperoleh gaji yang besar, memperoleh penghargaan, pujian dan sebagainya. Kalau to be tidak terkait dengan materi secara langsung, sedangkan to have terkait dengan materi.

Orang yang dalam hidupnya berorientasi kepada "to be" akan menyenangi proses dengan baik. Jika dia belajar atau menjalani pendidikan dia akan belajar secara sungguh-sungguh. Jika dia bekerja juga dia akan bekerja dengan baik. 

Walau tamat dan memperoleh ijazah yang dia inginkan tetaplah dia menjalani  proses dengan baik. Ketika orang ingin menjadi  wakil rakyat dengan "to be" maka dia akan kampanye dengan baik-baik dengan sungguh-sungguh. Dia tidak memaksakan kehendak sehingga memilih cara-cara yang tidak halal.

Seorang pelajar atau mahasiswa jika ada tugas dari guru atau dosen, maka dia akan mengerjakannya dengan baik. Tidak gerasak gerusuk untuk memperoleh nilai yang bagus tanpa belajar. 

Sebaliknya dia akan menjalani proses dengan baik. Dia akan mengerjakan tugas dari dosen dengan  berproses bukan mengupah membuat skripsi, tesis atau disertasi. Betapa memalukan dan memilukan hidup kita jika dipenuhi dengan cara-cara kotor, cara-cara yang tidak halal.

Bagaimana dengan orientasi to have?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun