Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Teman saya sesama dosen, pak Ramses, memberi komentar pada status saya di Facebook, "Biasanya reuni itu sesama alumni sekolah atau kuliah bos". Saya jawab bahwa reuni sesama pemilik mobil mewah Mercy asal Jerman juga biasa kok. Dia menjawab "ha-ha-ha". Soalnya dia adalah anggota pemburu mobil Mercy. Tulisan ini menggambarkan perasaan emosional ketika mengikuti acara 212 di Monas Jakarta beberapa waktu lalu.
Tahun waktu saya pergi bersama teman-teman ke acara 212 memang ajaib dan aneh. Suasana hati dimulai sebelum berangkat, di sana dan saat pulang memang damai, melankolis, dan penuh dengan semangat persaudaraan.Â
Berangkat dari airport SMB 2 bersama teman-teman di sore hari tanggal 112 perasaan sangat bahagia, tak takut mati dan tak takut miskin. Pamit dengan istri dan anak-anak dengan perasaan haru. Berbekal sedikit uang di kantong plus ATM, bismillah majreha walmursaha.
Dalam perjalan pesawat dan bus yang kami tumpangi hingga tiba di Jakarta, di sebuah hotel sekitaran Taman Ismail Marzuki, semua lancar. Lalu istirahat dan niat bangun sebelum akhirnya berangkat ke Monas pukul 3 pagi.
Menuju Monas
Dari hotel kami berangkat dengan wudhu menuju Monas. Cukup jauh. Tapi tanpa terasa kami masuk area Monas yang padat merayap. Di jalan tidak ada polisi, hanya ada panitia yang mengarahkan dengan bendera dan takbir.
Acara pagi adalah salat tahajud berjamaah. Bagi yang pernah pergi haji dapat dibayangkan bahwa suasana hati mirip di Padang Arofah. Lautan manusia datang dengan semangat ukhuwah Islam yang kental. Ketika batal wudhu, tinggal pergi ke wudhu point, dekat saf kami salatÂ
Demikian juga sewaktu di jalan di kompleks Monas, tersedia makanan gratis. Minuman gratis. Di situ terasa betul persaudaraan sesama umat Islam. Keliru sekali jika ada pihak yang menduga bahwa acara itu karena ada sponsor. Tidak ada sama sekali.
Salat sunat selesai dilanjutkan shalat subuh berjemaah. Dalam salat suasana hati memang haru biru, demikian juga ketika doa qunut. Semua para menangis berharap ridha Allah.