Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Kita, Surga atau Neraka?

7 November 2019   06:23 Diperbarui: 7 November 2019   06:24 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah, alhamdulillah, kita hidup di dunia ini bukan maunya kita tapi maunya Allah. Buktinya, kita tak pernah tahu, di mana kita dilahirkan, tak pernah tahu dari rahim siapa kita dilahirkan, berapa lama kita hidup dan di mana kita diwafatkan. Tidak pernah tahu, tak ada bocoran.

Kita hanya diberitahu melalui Alquran, melalui ulama kita, melalui ayah ibu kita dan melalui guru-guru kita.

Ternyata kita ini ada dalam.perjalanan yang panjang. Kita hidup di dunia ini baru melewati dua alam sebelumnya yakni alam arwah dan alam kandungan ibu kita.

Pertanyaan yang kita coba jawab sama-sama adalah apakah kita akan tidak diujung perjalanan kita selamat atau tidak? Sungguh beruntung jika kita selamat dan berkahir di surga. Sungguh malang jika kita tidak selamat dan berakhir di neraka.

Perjalanan anak manusia

Mati kita cek perjalanan seorang anak manusia, apakah dia akan selamat atau tidak? Tidak mudah. Tapi ada sejumlah indikator apakah anak manusia itu akan selamat. Secara hakekat yang tahu apakah anak manusia itu akan selamat adalah Allah Yang Maha Menyelamatkan.

Indikator pertama, adalah iman yang benar. Anak manusia yang mempunyai iman yang benar adalah apabila dia meyakini bahwa Allah adalah zat yang wajib disembah, sementara tidak meyakini selain Allah. Anak manusia itu juga meyakini bahwa Muhammad Saw adalah pesuruh Allah dan nabi terakhir.

Jika ini ada pada anak manusia itu maka berarti dia sudah ada anak kunci surga. Jika tidak berarti dia tidak mempunyai kunci surga. Maka diyakini dan dipastikan dia akan masuk neraka. Anak manusia itu mulai dari nabi Adam as sampai hari kiamat persyaratannya sama, yakni mesti ada iman yang benar.

Indikator kedua, adalah amal Soleh. Sebagai pelengkap persyaratan memasuki surga di dalam QS Al-Baqarah ayat 25 adalah mesti beramal soleh. Di dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kita agar memberi Khabar gembira kepada orang yang beriman dan beramal Soleh bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang mengalir air sungai di bawahnya.

Banyak sekali dinarasikan dalam Alquran bahwa surga itu indah, damai, paripurna dan mengalir air sungai di bawahnya. Ini gambaran tempat yang sehat, tenteram dan menyenangkan penghuninya. 

Amal Soleh itu banyak sekali. Ada ibadah kepada Allah, ibadah mahdho. Ada juga ibadah berupa berbuat baik kepada sesama manusia, ibadah berbuat baik kepada makhluk lain selain manusia dan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun