Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... profesional -

Sejak 2007 terus menerus mengembangkan sistem pendidikan dan pengajaran menggunakan ICT terpadu (weblog), rumah panen hujan serta model pengelolaan limbah domestik dengan teknologi rawa buatan. Saat ini anggota partai mengajak ke syurganya Allah, pensyarah dan peneliti; Ketua Lembaga Penelitian Universitas Palembang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Semua Kita Sebetulnya Adalah Plagiarisme, Hanya.....

11 Februari 2010   01:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:59 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_72071" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi/by Admin (Shutterstock)"][/caption] Bismillah, Maaf. Jangan marah dulu. Ketika kita membaca tulisan-tulisan tentang profesor itu manusia, awas! jangan jadi plagiator.. maka saya segera mencaritahu apa sih sesungguhnya kata itu. mulailah saya melihat-lihat kamus itu dan kamus ini... ternyata plagiatisme atau plagiarisme atau plagiator dsb itu adalah kegiatan yang kerjanya adalah meng'kopi' tulisan orang lainsecara tidak sah dan tanpa menyebutkan sumbernya. Sebagai manusia yang terkadang normal dan juga terkadang tidak... he he.. ternyata plagiarisme itu ternyata 'hobby' kebanyakan manusia termasuk saya... terkadang kita lupa mengutip tulisan asal yang kita petik... ternyata kita tidak ingat untuk menuliskan dari mana kita mengutip itu dan dari mana istilah-istilah yang kita gunakan itu... dan itu terjadi lagi dan lagi. Ini berarti kebanyakan kita sudah terbiasa dengan plagiarisme ini, hanya saja itu kecil-kecilan dan tidak dilakukan dalam kegiatan resmi di lembaga-lembaga yang mengklim dirinya sebagai 'gudang dan gedung ilmiah'. Hanya persoalan sekarang yang lagi hangat bahwa plagiarisme yang dilakukan oleh seseorang bergelar profesor di universitas terkemukan di tanah air itu mungkin bukan sebatas satu istilah atau dua istilah saja. Diyakini apa yang terjadi itu mungkin ada suatu tulisan ilmiah dengan jumlah puluh-puluh halaman dia caplok semua itu lalu dia klim sebagai karya dia. Kemungkinan juga suatu hasil penelitian orang lain yang sama sekali dia tidak andil lalu dia akui sebagai tulisannya sendiri. Sebetulnya apa yang saya ingin kemukakan di sini adalah bahwa kejadian ini mengingatkan kita semua bahwa 'kegaiatan-kegiatan' meng'kopi' tulisan orang lain ini sangat mudah terjadi dengan adanya teknologi 'word processing' sekarang tinggal copy terus paste saja. Dengan kejadian ini semua kita mesti hati-hati dan selalu berhati-hati. Kompasioner semuanya juga manusia. Manusia juga mesti banyak salah dan silap. Yang penting di sini adalah kita harus tahu menempatkan diri - kapan kita boleh mengutip situ dan mengutip sini serta kapan kita tidak boleh. Kejadian ini juga semestinya juga harus kita jadikan pelajaran bahwa mengutip atau menjiplak negara lain atau masyarakat lain mungkin juga tidak apa-apa sepanjang untuk kepentingan yang lebih besar. Sebagai misal kita semestinya boleh menjiplak negara-negara lain.. bagaimana mereka menyediakan pelayanan publik untuk air minum mereka, listrik, jalan-jalan, gedung sekolah, kampus universitas, pasar, pusat kesehatan dan sebagainya... boleh saja mungkin kita jiplak tanpa harus minta izin segala... Di banyak negara misalnya.. air minum itu yang mompa bukan pemilik rumah tetapi perusahaan yang menyediakan jasa itu sendiri. Dengan begitu beban perusahaan penyedia listrik menjadi 'ringan'.. tambahan pula bil listrik pemilik rumah rendah bahkan sangat rendah. Bandingkan dengan masyarakat kita air mahal, listrik mahal dan listrik harus mati dan mati lagi. Mungkin disinilah 'plagiarisme' itu digalakkan dan diperbolehkan. Nah, itu aja yang kompasioner .. jangan marah ya... selamat tugas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun