Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayah Ibu Kita Pendidik Ulung bagi Anak-anaknya

3 September 2021   01:48 Diperbarui: 3 September 2021   08:08 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ayah ibu kita  adalah pendidik bagi kita anak amaknya. Tidak terkecuali pembaca. Ayah ibuku hanya bersekolah SR sampai kelas 3 saja.  Tapi pandai tulis baca. Sejak kecil ayah anak yatim piatu yang merantau dari suatu tempat ke tempat lain di luar daerah. Dilahirkan di Bengkulu Selatan dia banyak merantau ke Pasemah Lahat Sumatera Selatan. Namanya A Rahim. Ibu anak terakhir dari 4 bersaudara dari ayah dan ibu yang taat beragama. Walau satu daerah asal tapi ibu pindah  ke kecamatan lain yakni Seginim. Nama ibuku Rahina. Tulisan ini menggambarkan sosok ayah dan ibu sebagai pendidik ulung bagi anak-anaknya.

Petani dan tukang kayu

Setelah menikah ayah menetap di rumah ibuku di dusun Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan. Dia tinggalkan kampungnya Sebilo Masat Bengkulu Selatan. Ayah adalah sosok baik hati kepada siapa saja. Dia ramah dan penolong. Dia tak segan-segan menolong siapa saja tanpa pamrih. Sebagai penganten baru dia tak berpangku tangan tapi melakar sawah milik kakak iparnya Wasim di ataran sawah palak aghahan. Sampai sekarang sawah itu tetap terjaga dengan baik. Ayah jago membuat pematang sawah.

Setelah bekerja di sawah atau di kebun dia menyempatkan diri mendengarkan laporan anak-anaknya di sekolah. Dia serahkan kepada anak- anak untuk menyikapi hidup dengan sekolah tinggi. Walhasil anak tertuanya sudah selesai menyelesaikan pendidikannya di S1 FP Unsri. Dia juga menyerahkan kepada anaknya untuk memutuskan mau bekerja di mana dan sebagai apa.

Berdialog dengan tanaman

Ayah setiap menanam tanaman mengajak saya sebagai anak sulung. Pada biji durian yang ditanam dia sikapi dengan memakai baju tebal supaya durian yang ditanam tebal dagingnya. Setelah panen memang terbukti. Kepada bibit cengkeh dia pesan agar berbuah banyak karena dia ingin pergi haji. Kepada bibit kelapa dia pesan agar berbuah lebat dan tangkainya pendek..Dia pegang bibit kelapa waktu memasukkannya ke dalam lubang dengan tangan dempet dengan badan supaya tangkainya pendek.

Semua itu kabul. Kelapa berbuah lebat  dan tangkai buah pendek. Durian tebal buahnya. Dia pergi haji bukan dari cengkeh tapi dari uang yang dikasih oleh anak-anaknya. Subhanallah.

Minta adik2 disekolahkan

Kepada saya ayah dan ibu memesan agar tidak perlu menyekolahkan adik adik jika kalian masih susah. Tetapi sejak awal dia sudah mengorbankan segalanya untuk sekolah saya. Sampai saya tahun kedua S1. Tahun ketiga saya dapat beasiswa. Begitu juga S2 dan S3 saya semua dari beasiswa pemerintah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun