Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tips Memperoleh Kebahagiaan Dunia dan Akhirat, Pelajaran dari Ramadhan

11 Mei 2021   05:45 Diperbarui: 11 Mei 2021   07:16 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ide brilian dari presiden Perhimpunan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) Prof Dr A Fathoni Radli, MPd dan Sekjendnya Prof Dr Eri Sarimah, MPd beserta jajaran pengurus DPP Pusat ADRI itu telah berlangsung kegiatan demi kegiatan yang brilian pula. Salah satu kegiatan yang brilian itu adalah "Ramadhan Lil Alamin" secara virtual yang hostnya dari Universitas Hasyim Latif Siduarjo Jawa Timur.

Acara yang dinakhodai oleh Prof Wahidin, MPd  dan Dr Unang Wahidin ini sudah berlangsung 29 hari kali. Acara ini diselenggarakan setiap hari pukul 16.30 hingga 17.30 wib. Sore kemaren Senin 10 Mei 2021 telah dilangsungkan giliran penulis, Prof Dr Supli Effendi Rahim, M.Sc dari Universitas Kader Bangsa Palembang bertugas sebagai pemberi materi seperti judul di atas. Acara ini diarahkan oleh pembawa Acara Dr Ahmad Yani dari Cirebon dan moderator Dr Tien Yustini, M.Si dari Universitas Indo Global Mandiri Palembang. 

Acara ini diikuti oleh pengurus DPP dan DPD ADRI dari seluruh Indonesia. Juga tak ketinggalan sejumlah peserta dari masyarakat awam dari anggota grup WA "kancau sebayau", KKQ alumni Fakultas pertanian UNSRI, GWA Universitas Kader Bangsa, KKQ jemaah masjid baiturrahman Palembang, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Sumsel dll. Bahkan ada juga peserta dari Malaysia.

Bersegera menuju kampung akhirat

Penulis mengawali ceramahnya dengan membaca QS al-qasas ayat 77. "Dan besegeralah menuju kampung akhirat dan jangan lupakan nasibmu di dunia, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah sudah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi, sesunggunya Allah tidak senang dengan orang yang berbuat kerusakan". 

Setelah itu penulis menyampaikan hadist nabi Muhammad saw "barangsiapa menghidupkan sunnahku maka berarti dia mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku bersamaku di dalam surga".

Setelah mengemukakan kedua dalil nash itu maka penulis menguraikan sejumlah indeks kebahagiaan dan indikator kebahagiaan. Terungkap bahwa manusia itu bahagia jika mereka puas terhadap sejumlah hal, mulai dari kesehatan, pendidikan, keharninisab rumah tangga, pendapatan rumah tangga, lingkungan, keamanan dll.

Sejumlah indikator kebahagiaan sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Abbas ra, seorang ulama kondang, bahwa orang bahagia itu memiliki 7 hal berikut.

Pertama, hati yang selalu bersyukur. 

Kedua, pasangan yang soleh/soleha, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun