Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2019, Kristiani Herrawati yang lebih di kenal dengan Ibu Ani Yudhoyono, mengembuskan nafas terakhir setalah menjalani perawatan beberapa bulan di National University Hostpital Singapura. Meninggalkan Bapak SBY, dua anak dan dua menantu, empat orang cucu, serta gagasan-gagasan cemerlangnya.
Bertepatan pula dengan bulan ramadan yang penuh berkah, Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaik yang selama 10 tahun menjalankan tugas sebagai ibu negara.
Seperti telah di rilis diberbagai media, pada Februari 2019 mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan keterangan kepada masyarakat bahwa Ani Yudhoyono mengidap kanker darah.
Kabar tersebut sontak mengagetkan banyak kalangan.Betapa tidak, sepanjang 2018, Ani masih aktif bersama suaminya mengikuti tur Partai Demokrat ke sejumlah daerah dengan berbagai aktivitas yang melelahkan.
Bahkan, Â setahun sebelumnya, Ani mendampingi dan mendukung penuh putra pertamanya, Agus Harimurti dalam pertarungan pilkada DKI Jakarta yang kemudian dimenangkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Namun, sejak Februari 2018, Ani Yudhoyono kemudian berobat ke Singapura untuk menangani penyakit yang diidapnya.
Namun ternyata Tuhan menggariskan lain, satu bulan lima hari sebelum ulang tahun yang ke-67, Ibu Ani wafat.
Bila mengulang kisah selama 10 tahun masa pemerintahan SBY, cukup banyak peristiwa dan tantangan  yang menguji bagaimana pemerintah harus menangani sebuah masalah dengan cepat dan tepat, di situlah Ani sebagai Ibu negara selalu menjadi semangat SBY menjalankan amanah rakyat.
Saat menghadapi tantangan, Ani Yudhoyono sebagai ibu negara berada di belakang presiden untuk memberikan dukungan dan semangat.
Ibu Negara penuh gagasan
Sebagai Ibu negara, Ibu Ani penuh dengan gagasan. Mendorong berdirinya organisasi istri anggota kabinet yang disebut SIKIB yang setiap tahun mengadakan kegiatan peduli lingkungan.