Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Antara Lembaga Survei dan Suasana Damai

28 April 2019   10:50 Diperbarui: 28 April 2019   10:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin mendekati hasil akhir penghitungan suara Pemilu 2019, sebaiknya lembaga survei menahan diri dan jangan menambah persoalan dan terus memanasi suasana.

Rakyat secara umum sejatinya tetap ada yang percaya bahwa apa yang lembaga survei lakukan dalam rangka membumbui aroma pilpres, hasilnya benar. Sebaliknya, rakyat yang tidak percaya, hatinya semakin terluka dengan sepak terjang lembaga survei di kancah pemilu ini.

Apapun yang lembaga survei lakukan, terlepas dari objektivitas dan independesinya dalam tindakan survei, atau bisa jadi juga hasil survei memang benar hasil dari skenario dan penyutradaran, maka 43/44/45 prosen rakyat  yang dilaporkan oleh lembaga survei dan KPU tidak memilih paslon 01, tetap saja sudah terluka.

Bila mau rasa tidak puas, rasa kecewa, dan rasa yang terus memanas ini reda, stoplah lembaga survei mencampuri pemilu.

Sadarlah, salah satu sebab utama rakyat tidak nyaman dalam kontestasi pemilu 2019 adalah Anda lembaga survei. Tapi Anda justru secara masif terus berkontribusi menggiring suasana terus memanas. Cari makanlah di tempat yang tidak harus membuat rakyat terluka.

Rakyat pada akhirnya akan legawa siapapun Presiden yang akan menang dalam kontestasi ini, namun bila faktor-faktor penyebab suasana terus memanas terus dibiarkan bermain di Republik ini oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk diri sendiri dan golongan, maka disintegrasi bangsa bukan hal yang rumit. 

Bayangkan bila 43/44/45 prosen rakyat Indonesia benar-benar melakukan people power, apa yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah?

Apalagi bila ternyata hasil RQ salah, pendukung 02 lebih dari 43/44/45 atau malah sebenarnya unggul jauh atas paslon 01, maka akan lebih parah akibatnya.

Bila sekarang banyak rakyat yang curiga kepada lembaga survei dan KPU, itu karena memang mereka semua berada di balik pemerintah.

Selain itu, stop juga membandingkan sepakterjang paslon 01 dan 02. Rakyat yang masih belum dapat kesempatan mengenyam pendidikan saja berkomentar bahwa bila 01 yang sedang dalam posisi memimpin masa dibandingankan dengan 02 yang belum memimpin. Itu perbandingan yang tidak sebanding bila konteknya pengalaman. 

Jadi, yakinlah, 43/44/45 prosen rakyat menurut hasil RQ lembaga survei dan KPU yang terus stabil, pasti akan legawa siapapun nanti Presiden yang terpilih berdasarkan versi RQ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun