Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Presiden Pilihan Rakyat

19 April 2019   09:30 Diperbarui: 19 April 2019   09:51 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilpres 2019 sedang memasuki babak penghitungan suara. Pemungutan suara atau pencoblosan telah dilakukan pada 17 April 2019 kemarin.Hanya saja,  terdapat sejumlah daerah yang belum melakukan pemungutan suara akibat sekadar masalah teknik atau "lainnya".

Kendati demikian,  lembaga survei yang bak aktor utama di balik Pemilu 2019, telah mendahului KPU dengan mengumumkan hasil quick count (QC) atau hitung cepat. Dari hasil QC, "aktor" bernama Lembaga Survei memberikan hasil sementara pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin unggul dari Prabowo-Sandi.

Rupanya Aktor ini sangat konsisten memberikan hasil survei sejak dari proses pilpres hingga hasil pencoblosan dengan memberikan hasil untuk kemenangan paslon 01, pun dengan selesih perolehan suara kedua pasangan calon tersebut tetap konsisten berkisar sekitar 9 hingga 10 persen.

Sayangnya, QC dari Lembaga Survei bukanlah hasil resmi. Masih ada sejumlah tahap penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU dengan menghimpun suara dari tingkat TPS hingga nasional.

Berdasarkan informasi yang dirilis KPU, tahapan penghitungan suara mulai dari tingkat TPS, Kecamatan, Kabupaten/Kota, hingga rekapitulasi dari seluruh 34 provinsi di Indonesia, akan berakhir pada
25 April - 22 Mei 2019 untuk penghitungan rekapitulasi final tingkat nasional oleh KPU RI yang dapat diakses melalui situs penghitungan suara atau real count KPU di link https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/

Terlepas dari berbagai persoalan dan perseteruan politik sejak proses pilpres 2019 bergulir hingga kini usai pencoblosan,  memang cukup dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia bahwa kehadiran Lembaga Survei khusus untuk pilpres benar-benar melebihi pamor KPU.

Lembaga Survei tiba-tiba menjadi pahlawan dalam gelaran pilpres dan berhasil menggiring opini publik karena hasil surveinya yang lebih dominan memenangkan salah satu paslon secara konsisten dari awal pilpres hingga usai pencoblosan.

Rakyat bertanya, bila kedudukan paslon di balik, Jokowi-Amin sebagai penantang tetap dengan nomor urut 01, lalu Prabowo-Sandi menjadi petahana tetap dengan nomor urut 02, apakah hasil survai sejak awal hingga akhir pilpres tetap akan memenangkan paslon 01?

Sejatinya, siapapun Presiden yang terpilih dari hasil Pemilu, rakyat tetap akan senang dan gembira karena telah menjadi pemilik sah demokrasi ini.

Sayang, pilpres dan pileg 2019 benar-benar hanya dijadikan politik berbagai kepentingan, yang lebih dari sekadar memilih Presiden dan Wakil maupun calon legislatif. Kepentingan di balik terpilihnya Presiden lebih besar di banding dengan terpilihnya Jokowi atau Prabowo. Itu, makanya terjadi berbagai drama perseteruan yang di sutradarai dan diperankan aktor handal elite politik kita.

Lebih sayang lagi, sebagian rakyat yang sudah cerdas dan menyadari akan adanya permainan dalam pemilu 2019, juga turut menjadi bagian dari sandiwara ini, dan rakyat yang belum mengenyam indahnya pendidikan, dijadikan objek penggiringan opini yang terutama dilakukan oleh para sutradara elite politik dan lebih utama oleh lembaga survei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun