Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penghentian Liga 1, Menpora dan PSSI Tidak Kompak

26 September 2018   10:56 Diperbarui: 26 September 2018   13:06 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insiden meninggalnya Haringga Sirla sebelum laga Persib Bandung versus Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018), adalah tragedi nasional dalam sepakbola kita. Atas kejadian tersebut, seluruh publik sepakbola nasionalpun mengutuk keras aksi anarkis yang merenggut nyawa manusia. Kini seluruh publik sepakbola nasional telah mengetahui bahwa Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara.

Sayangnya, karena sepakbola nasional begitu sexy (bisa jadi bahan komoditi yang menghasilkan uang dan kendaraan politik, serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun golongan) maka tak urung berbagai pihakpun turut meramaikan situasi musibah yang menjadi tanggung jawab PSSI.

Kronologis keputusan penghentian Liga 1 "lucu"

Saya mencatat, ternyata, penghentian Liga 1 justru bukan di awali oleh sikap tanggungjawab PSSI. Karena PSSI mungkin dianggap lambat dalam mengambil sikap, maka setelah  muncul keprihatinan dan rasa duka mendalam dari publik sepakbola nasional, rasa duka dari berbagai pengurus Klub dan pemain Liga 1, lalu Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) pun turut bersuara. BOPI mengimbau agar kompetisi sepak bola di Indonesia, termasuk Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara.

Dalam usulannya, BOPImemberikan enam poin sikap atas tragedi Haringga. Salah satu poin itu BOPI mengimbau untuk menghentikan sementara waktu kompetisi sepak bola di Indonesia, termasuk Liga 1 dan Liga 2.

"Kami mengimbau untuk menunda dulu kegiatan (seluruh liga), mulai besok selama satu minggu. Jadi di sini posisi BOPI menghimbau," ujar Richard Sambera di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

"Kami mengimbau dengan keras, supaya pada saat berjalannya investigasi atau masa masa sulit bila tetap ada kegiatan, nanti (kasus serupa) terjadi lagi. Sebaiknya jangan dulu, tunda dulu, baru nanti dijalankan lagi setelah ada penyelesaian konkret dan tegas," tutup Richard Sambera.

Berikutnya, sejalan dengan usulan BOPI, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kompak untuk tak bertanding pada pekan ke-24 Liga 1 yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. General Manager (GM) APPI, Ponaryo Astaman menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PSSI dan stakeholder lain dan terutama kepada pemain untuk menyeragamkan apa inti atau maksud dari gerakan ini," ujar Ponaryo di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Namun, di hari yang sama, seperti saat BOPI memberikan usulan, lalu APPI menyuarakan sikap, ternyata, pada Selasa (25/9/2018) juga, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, secara resmi menghentikan sementara Liga Indonesia selama dua pekan terhitung sejak Selasa (25/9/2018). "Kejadian ini bukan lagi tragedi sepak bola, tetapi nasional. Atas kejadian ini, kami sebagai pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara Liga Indonesia selama dua pekan," ucap Imam Nahrawi. "Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada korban. Selain itu, selama liga dihentikan, kami akan melakukan evaluasi besar dan melihat langkah-langkah yang diambil PSSI sebagai pemegang tanggung jawab," tutur Imam Nahrawi menambahkan.

Nah, setelah Imam mengatasnamakan pemerintah memutuskan sepihak menghentikan Kompetisi Liga 1, ternyata di tempat berbeda di hari yang sama pula,Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menghentikan Liga 1 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSIEdy Rahmayadi seusai menggelar rapat dengan Exco PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Edukasi suporter urusan siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun