Mohon tunggu...
Supardin wabula
Supardin wabula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya laki-laki

Saya laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Berbagi kepada Janda dan Fakir Miskin

30 Desember 2020   12:53 Diperbarui: 30 Desember 2020   13:07 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbagi merupakan sikap yang terpuji. Orang yang senang berbagi berarti ia punya kepedulian terhadap orang lain. Ketika kita punya harta, tenaga dan ilmu, sementara orang lain di sekeliling kita membutuhkan ketiga hal itu, maka sangatlah arif, bijaksana dan pantas bila ketiganya dibagikan kepada orang lain yang memerlukan, terlebih apabila orang lain itu berada dalam kesusahan. Itulah cermin dan wujud kepedulian seorang manusia terhadap manusia yang lain.

Namun, saat ini banyak orang yang malah mengambil atau menerima bukan memberi. Slogan sosial "Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin"ternyata benar-benar terlestari di lingkungan masyarakat saat ini. Karena banyak rakyat yang masih mengumpulkan kekayaan dari ketidakberdayaan orang miskin. 

Contohnya, membayar upah kerja sangat rendah, tidak sebanding dengan apa yang mereka kerjakan. Hal ini tentu mencederai nilai-nilai agama Islam ,Sebagaimana sabda Nabi: "Tidak akan sempurna iman seseorang apabila ia tidak mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri". Sabda tersebut selaras dengan kata pepatah "Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan". Maka, sikap dan perkataan seseorang adalah gambaran dari apa yang akan dia terima dari orang lain.

Umat Islam dianjurkan untuk menyantuni fakir miskin dan janda. Menyantuni disini bisa dengan mengeluarkan sedekah dan membantu memberinya bahan makanan pokok demi kelangsungan hidupnya.

LAZ-YMM FI merupakan salah satu lembaga di Kabupaten Mimika Provinsi Papua yang mendayagunakan potensi zakat untuk berbagi kepada sesama  khususnya janda dan fakir miskin. saya merupakan salah satu relawan dilembaga tersebut.setiap bulannya kami membagikan paket sembako kepada mereka.paket sembako tersebut berisi beras,gula,kopi,teh,telur,mie,tepung,susu,dan minyak goreng.

Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya Saat membagikan sembako kepada seorang janda.suatu ketika saat memberikan sembako kepada seorang janda yang memiliki 3 orang anak benama ibu endang  ia langsung mengeluarkan air mata dan memeluk saya, ketika itu saya bertanya kepada janda tersebut"ibu kenapa menangis?"janda tersebut menjawab "saya sangat bersyukur kepada Allah karena telah mengirimkan orang baik seperti kalian sehingga saya dapat makan setelah 3 hari menahan lapar"setelah mendengar jawaban ibu tersebut saya pun mengeluarkan air mata.

Hikmah yang dapat saya ambil dari pengalaman ini adalah kita harus selalu bersyukur,jangan mengeluh  atas apa yang kita miliki  karena di luar sana banyak orang  yang lebih susah dibanding kita.

Menjadi seorang janda adalah beban moral, sosial, dan psikologis yang sangat tinggi . Apabila janda didiskriminasi demikian, bagaimana ia menopang hidupnya dan keluarganya apabila telah memiliki anak? Maka dari itulah, selain menyantuni fakir miskin kita juga dianjurkan untuk menyantuni janda. Namun sebenarnya tidak hanya menganjurkan kepada dua jenis tersebut, melainkan juga kepada seluruh umat manusia untuk saling tolong menolong.

Namun sayangnya, masih sedikit orang yang sadar bahwa apa yang mereka sedekahkan dari sebagian hartanya adalah sebagai tabungan baginya di akhirat nanti. Zaman sekarang, rata-rata masyarakat berpikiran seperti kaum kapitalis. Apabila ia menyedekahkan sebagian hartanya, maka kekayaannya akan berkurang, bukan bertambah.

Maka dari itu marilah kita saling berbagi kepada sesama walaupun bukan dalam bentuk materi sekalipun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun