Seperti biasa, sebelum tidur anak-anak minta dibacakan buku. Malam itu kami baca komik yang ditulis oleh abunnada.
Di halaman itu ada ilustrasi orang bertato yang sedang sujud. Tatonya sih nggak istimewa karena tato sekarang hal yang biasa. 'Orang biasa' saja bisa punya tato.
Yang tidak biasa adalah tulisan tatonya yaitu 'Restu Simbok'. Istimewa karena gambaran orang yang sangar, tatoan, badannya besar Eh tapi punya tato Restu Simbok.
Spontan saya memberikan pengantar begini ke anak.
"Hikmah dari gambar ini adalah walaupun seburuk-burunya orang, supreman-premannya orang, saya nakal nakalnya orang harus berbakti dan cinta pada orang tua terutama ibunya."
"Jadi Mas saya buat apapun kita, tetap harus berbakti kepada ibuk."
"Mirip film preman pensiun. Kang Mus, atau Kang Muslihat, seorang pemimpin para preman. Dia nggak takut sama orang yang badannya lebih gede dari dia. Dia berani kepada banyak orang yang lebih sangar dari dia. Tapi dia sangat patuh dan takut sama ibunya. Kalau diminta sesuatu sama emaknya dia buru-buru memenuhi permintaan emaknya."
"Mirip juga dengan si The Rock dan saudara-saudaranya. Mereka itu badannya gede, tatoan, jago berantem tapi begitu takut sama emaknya. Kalau tidak salah di film fast furious yang ke berapa gitu."
"Mereka itu udah biasa pegang senjata tajam atau senapan api. Tapi takut sama sendal emaknya. Kalau emaknya nyuruh diam mereka langsung cep diam."
Mungkin kita nggak perlu meniru jadi premannya atau pakai tatonya. Tapi kepatuhan atau nurut sama emaknya itu yang harus ditiru.