Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilmu Pengendalian Diri

22 April 2019   23:44 Diperbarui: 23 April 2019   00:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengendalian diri merupakan hal yang penting sekali dalam kehidupan manusia. Hal ini merupakan sebuah gambaran bagaimana manusia mengambil sikap hidup selama menjalani hidup ini.

Dan pengendalian diri dimulai dari hal paling dasar yaitu soal makanan. Tidaklah tepat jika manusia bisa makan kapan saja dan dimana saja. Seperti halnya binatang piaraan yang bisa makan kapan saja ketika diberi makanan. 

Menyimak dialog Bhagavad Gita dalam percakapan keenam " Dyana Yoga, Menuju Hidup Berkesadaran." dari channel @AnandkrishnaIndo pada ayat ke 6-8 menarik sekali.


Asupan makanan sangat mempengaruhi  otak. Karena otak menggunakan energi terbesar dalam kehidupan manusia. Inilah kenapa apa yang masuk ke mulut kita penting sekali untuk diperhatikan. Sebaiknya memang mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna usus kita yang panjangnya kurang lebih 20 meter itu. Makanan sayuran dan buah sangat dianjurkan karena mudah dicerna daripada daging merah. 

Daging merah selain lama untuk dicerna maka proses pemeliharaan serta kondisi binatang saat dibunuh bisa meracuni sistem tubuh manusia yang didesain bukan untuk mengkonsumsi daging.

Bahkan dalam dialog di depan pada bab keempat ada juga dijelaskan soal afirmasi diri menyangkut soal makanan ini dalam ayat 24 yang berbunyi :

" Persembahan makanan ini adalah Brahman - Gusti Pangeran; tindakan mempersembahkan pun Dia; dan Dia pula yang mempersembahkan kepada Api Hyang Menyucikan, yang adalah Dia juga. Demikian seseorang yang melihat-Nya dalam setiap perbuatan,niscaya mencapai-Nya. "

Ayat ini jika bisa dihayati dan dilakoni bisa merupakan tindakan sadar pemaknaan diri yang dalam. Bahwa makanan itu penting bagi tubuh kita untuk bisa melakukan tugas kemanusiaan kita untuk bisa berkarya bagi masyarakat luas dan dunia ini.

" Ketika Kesadaran rendah ( yang disebabkan karena identifikasi dengan badan, indera, dan gugusan pikiran dan perasaan ) telah tertaklukkan oleh Jiwa, maka ia menjadi sahabat bagi dirinya sendiri. Sebaliknya, jika kesadaran rendah tidak tertaklukkan, ia menjadi musuh bagi dirinya sendiri."

Dalam bahasa Gusti Yesus yang telah bangkit dari kematian badan fisiknya ketika harus menjalani penyaliban yang sadis mengatakan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun