Dalam peradaban Sindhu (dimana Kepulauan Dwipantara/Nusantara termasuk didalamnya) soal pengobatan telah diketahui dan didalami oleh para tabib zaman dulu. Bahkan ilmu bedah juga telah dikuasai nenek moyang kita lewat tradisi Ayurveda.
Namun jika kita menemui seorang tabib/dokter yang memahami kesehatan secara holistik maka ada saran- saran awal yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum dilakukan tindakan puncak pada operasi/pembedahan.
Ada saran awal untuk memperbaiki pola/gaya hidup juga soal konsumsi makanan yang dianjurkan. Ini merupakan Terapi Kognitif. Â Ini akan menunjang 70 persen pemulihan kesembuhan. Jika ini tidak berhasil, maka saran kedua yaitu dengan Terapi Air. Dianjurkan untuk mengkonsumsi air selama 20/21 hari. Terapi air berguna untuk membuang racun-racun di dalam tubuh. Baru setelah inipun tidak berhasil maka pengobatan lewat resep diberikan.
Namun seringkali pasien tidak sabar. Maunya minum obat yang tentu saja memiliki efek samping yang berbahaya bagi organ tubuh yang lainnya. Obat-obatan pun perlu diminimalisir pemakaiannya. Baru setelah proses awal tersebut dijalankan dan memang perlu tindakan pembedahan maka akternatif terakhir ini bisa dilakukan.
Kita perlu sekali untuk mempelajari kearifan upaya pemulihan kesehatan ini dari sosok kuno Dhanwantari, yang digambarkan memiliki 4 tangan yang masing-masing membawa kerang, kendi air, herbal obat dan Cakra. Sebuah simbolisasi perwujudan pengobatan dalam tradisi Ayurveda
Untuk lebih jelasnya bisa disimak tayangan video ini:Â
Kesehatan sangat penting sekali bagi kita. Untuk itu marilah belajar ilmu kuno kesehatan masa lalu ini, sehingga kita dapat berkarya dan menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa dan dunia ini.
Rahayu...