Mohon tunggu...
Nia Nurkhanifah
Nia Nurkhanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi | Penulis Lepas

Seorang pembelajar sepanjang hayat. Menjadikan tulisan sebagai catatan kenangan untuk anak dan cucu. Dengan sebuah prinsip "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan".

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menilik Kisah Inspiratif Mahasiswa Pemilik Coffee Shop "Warkop Wetan" Surabaya

4 Agustus 2021   18:32 Diperbarui: 4 Agustus 2021   20:02 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumenpribadi/mu'amar

Bisnis coffee shop mulai digandrung oleh kaum millenial saat ini, mengingat peluang pasar yang cukup luas. Tidak heran jika banyak sekali anak muda bahkan mahasiswa yang sukses di bisnis coffee shop ini. Salah satunya adalah Mu'amar Fikri Ardiansyah yang kerap disapa Amar atau Mu'amar. Ia adalah satu dari sekian mahasiswa yang sukses terjun di dunia bisnis coffee shop. Sebelum kita membahas kisah inspiratif nya, kita kenalan dulu dengan Amar.

Amar lahir di Surabaya 21 tahun yang lalu, saat ini ia sedang menimba ilmu di Program Studi Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang . Amar memiliki latar belakang dengan kemampuan finansial yang cukup mampu. Sejak kecil Amar memang memiliki minat dalam berjualan dan memiliki hobi bermain catur. Alhasil sejak SMA ia bersama kakaknya memulai bisnis jualan online. Tak disangka hobi bermain caturnya juga mengantarkan Amar menjadi seorang atlet catur, salah satu prestasinya adalah menjadi juara 1 dalam cabang olahraga catur cepat perorangan dan juara 3 catur kilat perorangan putra di ajang IPPBMM VIII yang diikuti oleh PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri)  se-Indonesia. 

sumber: dokumenpribadi/mu'amar
sumber: dokumenpribadi/mu'amar

Amar memulai bisnis coffee shop sejak bulan Desember tahun 2020 kemarin, terhitung sudah 9 bulan bisnis coffee shopnya berjalan. Coffee shop yang ia dirikan diberi nama Warkop Wetan alasannya karena lokasinya berada di daerah Surabaya paling timur. Ia juga menuturkan bisnisnya ini untuk membantu keuangan keluarga dan menyalurkan hobinya. Bahkan modal pendirian coffee shop ini ia dapat dari pinjaman bank yang nominalnya dapat dibilang lumayan besar. 

Awalnya ia merasa malu dan ragu untuk memulai bisnisnya karena memang tidak ada basic atau belum pernah berkecimpung di dunia perkopian. Sehingga tak sering juga ia diremehkan oleh teman-teman seumurnya bahkan kerabat di keluarganya. Namun dia selalu optimis dan yakin bahwa bisnisnya kelak akan terwujud dan benar saja di akhir tahun 2020 ia mewujudkannya. Saat soft opening bisnisnya ia sangat optimis karena isu yang beredar bahwa PSBB Transisi akan segera berakhir, sehingga ia yakin bisnisnya akan berjalan mulus dan banyak pengunjung. Namun tak disangka PSBB tetap dilanjutkan dan berimbas di coffee shop yang baru ia buka, sampai-sampai Amar kesulitan dalam menggaji karyawannya di bulan itu. 

Tantangan yang ia hadapi saat itu adalah bisnisnya yang kian redup dan tanggungan kuliahnya mengingat ia juga seorang mahasiswa. Bahkan ia juga mengakui jika kuliahnya sempat terganggu karena ia terlalu fokus dengan bisnis yang ia jalankan. Tuturnya berkat usaha dan doa sekaligus dukungan orang tuanya, ia mampu melalui tantangan yang ada. Sekarang ia mampu membagi waktu kuliahnya dengan menjalankan bisnisnya. 

Lebih mengejutkan lagi bisnisnya saat ini sudah beromzet puluhan juta dalam sebulan. Ia berharap Warkop Wetan semakin stabil pendapatannya, syukur-syukur bisa membuka cabang di lain tempat. Ia mengimbuhkan selama PPKM berlangsung, coffee shop miliknya juga tetap menerapkan prokes sesuai edaran Gubernur Jawa Timur. 

Pesan Amar untuk para muda-mudi yang ingin berkecimpung di dunia bisnis,"Selagi ada kesempatan untuk memulai bisnis silahkan dicoba, jika ada kesulitan pasti ada jalannya. Jangan lupa untuk berdoa dan minta restu orang tua". Semoga Amar bisa menjadi salah satu preferensi untuk para calon pebisnis muda. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun