PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI MTs AL HANIF SERUA INDAH

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa keguruan dalam rangka mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam praktik nyata di lapangan, khususnya dalam dunia pendidikan. Pada kesempatan ini, saya dan rekan-rekan mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk melaksanakan PPL di MTs Al Hanif.

MTs Al Hanif merupakan salah satu madrasah tsanawiyah yang terletak di JL. SERUA BUKIT INDAH, Sarua, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. MTs Al Hanif adalah madrasah yang menggabungkan sistem pendidikan formal dengan kehidupan pesantren. Para siswanya tinggal di asrama, mengikuti jadwal kegiatan belajar mengajar di pagi hingga siang hari, lalu dilanjutkan dengan kegiatan keagamaan dan pembinaan karakter di sore hingga malam. Lingkungan yang religius dan terstruktur ini memberikan warna tersendiri dalam praktik kami sebagai calon guru.

Namun, kehidupan di pondok yang padat dan serba terjadwal juga menjadi tantangan tersendiri, baik bagi siswa maupun guru. Banyak siswa yang mengalami kelelahan karena aktivitas yang cukup padat, sehingga tidak sedikit yang tampak mengantuk atau tidak fokus saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.

Selama menjalani PPL, kami mengampu beberapa mata pelajaran di kelas VII hingga IX. Dalam proses ini, kami mendapati bahwa antusiasme siswa cukup beragam. Ada yang aktif dan bersemangat, namun tak sedikit pula yang tampak kurang termotivasi, bahkan beberapa memilih absen dari kelas tanpa alasan yang jelas. Fenomena ini tentu menjadi perhatian kami sebagai calon guru.

Kami mencoba berbagai pendekatan, mulai dari penggunaan media pembelajaran yang lebih interaktif, seperti permainan kuis, hingga metode diskusi kelompok. Hasilnya cukup positif meski belum sepenuhnya optimal. Tantangan utama yang kami amati adalah minimnya penggunaan media pembelajaran oleh sebagian guru. Pembelajaran yang terlalu monoton membuat siswa cepat bosan, terlebih mereka sudah lelah dengan aktivitas pondok sejak subuh.

PPL di MTs Al Hanif membuka mata kami bahwa menjadi guru di sekolah berbasis pondok pesantren memerlukan pendekatan yang holistik. Guru tidak hanya bertugas mengajar materi pelajaran, tetapi juga membimbing secara spiritual, membina akhlak, dan memahami latar belakang psikologis siswa.

Kami belajar bahwa pembelajaran harus mampu menjembatani antara nilai-nilai agama dan perkembangan zaman. Sekolah berbasis pondok memiliki potensi besar dalam pembinaan karakter, namun tetap perlu terus beradaptasi dengan inovasi pendidikan modern, terutama dalam hal penggunaan teknologi dan pendekatan belajar yang menyenangkan.

Praktik Pengalaman Lapangan di MTs Al Hanif adalah pengalaman yang sangat berharga. Kami tidak hanya belajar mengajar, tetapi juga belajar menjadi pendidik yang peduli, sabar, dan adaptif. Sekolah berbasis pondok seperti MTs Al Hanif memiliki keunikan dan tantangan tersendiri yang justru memperkaya pengalaman kami.

Harapan kami, semoga ke depannya kolaborasi antara guru, pihak madrasah, dan lembaga pendidikan tinggi dapat terus diperkuat untuk bersama-sama membangun sistem pendidikan yang lebih baik --- pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menanamkan nilai, membentuk karakter, dan menyiapkan generasi masa depan yang berintegritas.