Mohon tunggu...
RiaBudi Sundoro
RiaBudi Sundoro Mohon Tunggu... profesional -

Lagi belajar menulis, ayah dari almaas dan azam, suami dari istri yang cantik nan solehah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Harus Memilih?

24 April 2018   11:46 Diperbarui: 24 April 2018   11:51 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa kita selalu dihadapkan kepada suatu pilihan?

Pilihan pilihan itu dihadirkan oleh Alloh SWT untuk mendewasakan kita, supaya kita "iqro" dengan sajian yang ada di hadapan kita. Kalaupun kita belum mampu untuk membaca dengan pilihan tersebut maka kita di minta untuk mendekat ke orang yang alim atau orang ber ilmu dan berakhlak mulia.

 Lalu siapakah orang yang alim dan berkahlak mulia itu...Lagi -- lagi kita dihadapkan pada suatu pilihan dan kita harus "iqro" lagi untuk menentukan pilihan tersebut, sewaktu kita memilih orang tersebut pun kita harus hati -- hati. Menurut pendapat saya jawaban untuk memilih itu yang pertama adalah kembalikan lagi ke hati kita, apakah orang tersebut bisa membuat kita mengingat sang maha pencipta Alloh Azza wa jalla, yang kedua kita bisa lebih mencintai Rosululloh Muhammad SAW, yang ketiga membuat hati kita lebih tenang dan yang ke empat membuat kita lebih matang dalam bersikap.

Dengan begitu kita akan selalu bisa mengkoreksi hati kita, berusaha untuk mencegah dan mengikis penyakit hati. Dan jangan salah..itu semua tidak akan berakhir dan akan selalu berputar, karena memang hati kita ini mudah untuk di bolak balik, mudah untuk mendapatkan was wis u atau kegalauan karena bisikan setan. Makanya pilihan -- pilihan itu takkan berhenti di satu titik akan selalu berulang dan kalau ingin mendapatkan pilihan yang tepat, kita harus mengulang dan mengolah hati kita lagi.

Mengutip tauziah salah satu ustadz, apakah Rosululloh pernah marah, sedih, galau, gregetan jawabannya adalah pernah, namanya juga manusia tapi begitu mengingat Alloh SWT semua itu sirna. Dan luar biasanya beliau tidak pernah mencaci atau menjelekkan orang lain.

Ada sebuah riwayat dimana para ahli suffah sedang berkumpul, datanglah seorang sahabat di masjid. Kemudian Rosul mengatakan bahwa yang datang tersebut adalah ahli surga, karena penasaran salah satu sahabat mengikutinya sampai ijin untuk menginap di rumah ahli surga tersebut, tapi sahabat tidak menemukan hal yang istimewa. Akhirnya karena penasaran sahabat tersebut menanyakannya kepada ahli surga yang disebut Rosul. Beliau menjawab bahwa apabila orang lain merasa senang dia kan ikut senang karena Alloh, dan tidak ada rasa dengki atau iri terhadap orang lain. 

Jadi hikmah dari riwayat tersebut menurut saya bahwa menentukan pilihan itu merupakan sebuah yang pasti, dan menjatuhkan pilihan tersebut mau ke arah mana itu yang perlu kita perjuangkan dan kita harus dan wajib melibatkan Alloh SWT. 

Setelah kita menentukan pilihan kita, satu hal lagi yang penting yaitu jangan pula kita mencela kepada orang lain yang memiliki pilihan yang berbeda dengan kita. 

Semoga Alloh SWT selalu menjaga hati kita dan menetapkan hati ini kepada suatu kebaikan dan semoga Alloh SWT melimpahkan Rahmat Nya dan me ridhoi kita semua, aamiin..

Dukhan, 24 April 2018.

Catatan Sundoro

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun