Hari ini saya menghadiri pesta pernikahan teman. Persiapan terinci dari rumah antara lain membawa undangan dengan harapan agar tidak kesulitan mencari lokasi perhelatan.
Setelah beberapa menit perjalanan saya parkir motor sesuai dengan arahan petugas parkir. Bergegas berjalan setelah merapikan kerudung, tas dan pakaian.
Beberapa langkah berjalan saya bertemu dengan seorang teman sekolah yang berdandan cantik. Layaknya seorang sahabat, saya sapa dengan tersenyum ramah. Sedikit kecewa karena ia tidak ramah menyambut uluran tangan yang saya berikan untuk bersalaman. Baiklah ya sudah, hal itu mungkin hanya perasaan saya saja. Telapak tangan saya tengadahkan untuk memberi kesempatan agar berjalan di depan.
Setelah mengisi buku tamu, saya tetap berada di belakangnya beriringan menuju kedua mempelai. Senyum cerah menyambut kedatangan kami, Sinta menyambut dengan ramah, tentu sangat menyenangkan dan membuat rasa kecewa di hati sedikit menghilang. Hampir sampai pada tangga pelaminan Sita memanggil untuk berfoto bersama.
Sambil berfoto yang ternyata teman sekolah yang berbarengan dan mengabaikan saya tidak begitu dekat dengan Sinta. Rasa kecewa sejak awal membuat saya untuk menjaga jarak dengannya. Ketika di meja hidangan bertemu saya menghindarinya. Hingga masing-masing pulang bertemu di tempat parkir saya juga menunduk pura-pura sibuk. Hingga saya merasa benar-benar melupakan rasa kurang nyaman dengannya.
Malang, Mei 2023
