Mohon tunggu...
Sunardiansyah
Sunardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Mataram

Ingin Menjadi Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Misteri Nasi Padang, Kenapa Selalu Lebih Banyak Saat Dibungkus?

4 Maret 2025   22:55 Diperbarui: 4 Maret 2025   22:55 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Padang. Sumber Foto: Megazine.foodpanda.my

Pernahkah kalian mengalami kejadian aneh ini? Saat makan di rumah makan Padang, porsinya standar, tapi kalau dibungkus, tiba-tiba nasinya seperti gunung kecil? Bagi pencinta kuliner Indonesia, ini bukan sekadar kebetulan. Fenomena ini sudah lama jadi bahan pembicaraan, bahkan ada yang menyebutnya sebagai "keajaiban dunia kuliner."

Tapi, kenapa ini bisa terjadi? Apakah ini strategi bisnis, tradisi turun-temurun, atau ada rahasia tersembunyi di baliknya? Yuk, kita kupas tuntas misteri nasi Padang yang selalu lebih banyak saat dibungkus!

1. Perbedaan Porsi Makan di Tempat vs. Dibungkus

Kalau kita perhatikan, porsi nasi saat makan di tempat biasanya lebih terkontrol. Pelayan akan menyajikan nasi di piring dengan takaran yang pas, sesuai standar restoran.

Namun, ketika kita meminta nasi untuk dibawa pulang, seakan ada keajaiban yang terjadi---jumlah nasinya bertambah dua kali lipat, bahkan lebih! Bungkusannya pun terlihat padat, seolah-olah siap meledak jika disentuh terlalu keras.

Jadi, apa sebenarnya yang membuat perbedaan ini begitu mencolok? Yang tau tulis dikolom komentar ya.

2. Teori Konspirasi di Balik Nasi Padang yang Berlimpah

Internet dipenuhi dengan teori-teori liar soal fenomena ini. Ada yang mengatakan bahwa ini adalah cara rumah makan Padang menjaga keberkahan. Ada juga yang beranggapan bahwa ini hanyalah strategi agar pelanggan selalu puas dan kembali lagi.

Bahkan, beberapa orang bercanda bahwa restoran Padang punya semacam "malaikat penambah nasi" yang bekerja di dapur khusus untuk bungkusannya.

Namun, teori-teori ini tentu masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun