Mohon tunggu...
Urip Sugeng
Urip Sugeng Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku Cinta Indonesia

Membaca dan membaca untuk meningkatkan fungsi dan menghormati titipan dari Pemberi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Disapa Jokowi dan Syahrini di Mekah

23 Maret 2019   10:33 Diperbarui: 23 Maret 2019   16:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebetulnya cerita ini sudah terjadi pertengahan desember tahun lalu. Aku memang awalnya nggak ada rencana menulis untuk Anda, sebagaimana aku sudah tidak menulis di Kompasiana sejak lama. Tapi, toh akhirnya kutulis juga, paling tidak untuk bahan renungan dan bagaimana memahami arti sebuah kebanggaan bagi rakyat biasa seperti saya ini, yang kebetulan menjadi bagian keluarga besar dengan nama INDONESIA.

Tidak penting, apakah Anda lebih suka Syahrini atau Luna Maya (yang sempat nggak akur, hehehe). Bagi saya, keduanya adalah anak bangsa, yang sudah bekerja dan berhasil. Tentunya, dari hasil kerjanya, sebagai entertainer, telah dipotong dan diperhitungkan pajaknya. Dengan kata lain, mereka menurutku jauh lebih baik dari pada sebagian anggota dewan kita yang terhormat, yang dibiayai dan difasilitasi negara tetapi kinerjanya NOL besar, malahan, amit amit, cuman bisa nyinyir doang. Hhoeexxxx.

Begitu juga, tidak penting bagi saya pilihan anda hari ini ke arah Jokowi atau Prabowo (lagi capres niih). Bagi saya Pak Presiden Jokowi adalah idola saya, karena dia telah mengangkat harkat dan martabat bangsa dikancah dunia Internasional, apalagi pembangunan yang dijalankan ditanah air jauh melampaui ekpektasi saya semula. Apa itu?, Dia membangun dengan dasar Indonesia Sentris bung !!!. Membangun dari pinggiran, dari Sabang sampai Meraoke, dari Mianggas sampai Rote!!!. Dari tujuh Presiden, yang punya konsep marvelous ya cuma Jokowi. Selagi masih ada kesempatan aku nggak akan sia-siakan, tetap pilih dia. Walaupun saya bukan type pesimistis, tetapi benar kata orang: "Jadi Presiden itu berat, biar Jokowi saja". Karena yang lain belum tentu sekelas dan sebebas (dari masa lalu) dia.

Eeit, jangan marah. Baca terus aja, buktikan kalo anda bukan golongan sumbu pendek !!!

Awal mula rombongan kami masuk melalui kota Madinah dulu, nanti ada cerita sendiri mengenai ini. Yang jelas, disini tokonya lebih rapi, jalan lebih bersih, pedagang pasar yang teratur, dan hampir tidak ada perubahan dibanding terakhir aku kesana 4 tahun sebelumnya dibulan yang sama.

Suasana lebih hidup saat kita di Mekah. Maklum, kita orang Indonesia, kalo nggak heboh, rasanya nggak mantul... hehehe, istilah pinjam dari netisen yg mulia dan yang merasa paling benar. Disini, saya dapat hotel tak begitu jauh, arah Misfalah. Kalo Anda dengar adzan, kemudian bergegas jalan, dijamin bisa ikut sholat berjamaah di Masjidil haram jika berangkat dari dihotel yang sama.

Sebagaimana biasa, jika tidak pas memakai kain ihram, maka bisa dipastikan aku pakai pakaian standard Indonesia sehari2, celana, kaos lengan panjang atau baju plus Kopyah hitam. Sebelum anda tanya kenapa sih? Gue jawab dulu ya, aku tu sudah dipilihkan Gusti Allah dari ceproot sampai tua gini jadi wong Indonesia, what wrong with that?. Any problem for you? Braaaakkk

Nah, pas aku jalan, seperti biasa, sepanjang jalan sejak keluar hotel banyak sekali pedagang yang manggil-manggil menawarkan dagangannya yang terserak sampai di trotoar, bahkan sering juga disembarang pinggir atau tengah jalan. Wajah mereka yang arabian atau asia barat jelas tampak beda dengan wajah kita yang cakep. (Hihihi maksudku wajah melayu, bukan wajah mloya mlayu lho). Wkwkwk

Kejadian ini bukan Cuma aku doang yang ngalamin, suerr deh, Banyak orang yang dengar, apalagi tiap jam, tiap hari banyak sekali yang lewat sana, pasti pernah tahu juga. Mereka kadang2 langsung nyamperin (sambil menawarkan barang tentunya), kadang menyapa dengan kata "Haji" atau "Indonesia" atau ya yang surprise ini, dengan memanggil "Hey Jokowi, afa kabar?" sambil jabat tangan seraya ngajak masuk tokonya.

Eehh, ini sesuatu banget buat ane, tau !!!. Anda bayangin, nama presiden gua disebut disana dengan familiar banget, Gua nggak ngerasain ini terjadi 4 tahun atau 10 tahun yang lalu. Penasaran sampai ke ubun2, langsung gue sambar jabatannya dan kubilang "Jokowi is the Best", lho malah dia jawab dengan acungkan JEMPOL nya. Modyar. Untung aku bukan sekelas pemilik tanah yang beribu2 hektar, kalo nggak pasti ludes lu punya toko gua borong. Rasain deehhh.

Hari berikutnya, kejutan lagi. Eh ada yang manggil kami (soalnya saya jalan sama banyak orang diantaranya ada para Ibu), "Syahrini, beli2". Ehhhhh. Speechless dech ane. Indonesia banget gitu lhooo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun