Mohon tunggu...
Sumiyati Sapriasih
Sumiyati Sapriasih Mohon Tunggu... -

Penulis Buku Cerita Cita Cita Cinta penerbit Merdeka Media Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk Kelola Sampah Sebagai Energi Masa Depan

5 Oktober 2013   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13809538252018713787

Masih teringat dibenakku bahwa pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menjelang bulan ramadhan yang lalu sekitar bulan agustus 2013 sebagai kompensasi meningkatkan masyawakat kecil, karena selama ini Bantuan Langsung Sementara Rakyat dengan pemberian uang Rp 150.000- selama empat bulan tidak dapat membantu masyarakat kecil, dengan antrian panjang ketika ambil uang BLSM masyarakat berdesak-desakan dan kepanasan, bahkan ada yang meninggal dunia jadi hanya menambah derita masyarakat saja. Dengan ini Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara atau PT. PERTAMINAmengajak kita semua untuk urun rembuk memberi ide, saran dan pendapat dalam lomba Blog Competition Pertamina Berbagi Energi Masa Depan. Setiap hari aku bekerja melewati TPA Bantar Gebang, karena kantorku terletak di jalan raya narogong Pangkalan V Bekasi. Oleh sebab itu dalam tulisan ini aku akan berbagi ide tentang pengolahan sampah sebagai sumber energi. Yuk .. kita simak tulisanku ini :) [caption id="attachment_292707" align="aligncenter" width="300" caption="TPA Bantar Gebang - Bekasi Jawa Barat"][/caption] Gagasan tentang pengolahan sampah sebagai sumber energi Sampah adalah tempat akhir dari kegiatan manusia sehari hari untuk memenuhi sandang pangan kehidupan manusia, oleh sebab itu pada sistem pembuangan sampah di negara Amerika diatur perkota dibedakan menjadi 4 bagian seperti : sampah rumah tangga (secara umum sayuran dan daging), sampah bekas kaleng, sampah kertas dan sampah plastik. Begitu juga pengolahan sampah di Jakarta, pada Perda No.3 tahun 2013 Dinas Kebersihan DKI Jakarta akan memberikan tempat-tempat sampah untuk 3 golongan seperti : 1.Tong warna hijau akan berisi sampah organik seperti sisa makanan. 2.Tong warna kuning akan berisi sampah an-organik seperti botol aqua. 3.Tong warna merah akan berisi sampai bekas baterai. Dulu, areal Tempat Pembuangan Sampah Akhir Bantar Gebang adalah tempatnya sampah-sampah yang menggunung dengan aroma bau busuk yang menyengat akibatnya penghuni masyarakat kecil yang tinggal disekitar itu terpaksa setiap hari harus menghirup udara yang tidak sedap. Namun saat ini, proyek pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang sudah diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk diolah menjadi sumber daya listrik. Dalam proses fermentasi sampah organik yang telah membusuk akan menghasilkan gas metana, oleh sebab itu potensi Indonesia sangat besar dalam menghasilkan sumber energi baru, karena kandungan energi yang ada pada sampah bisa menjadikan bahan bakar dengan cara “Pirolisis”. Pirolisis adalah dekomposisi sampah organik melalui proses pemanasan tanpa oksigen yang dipanskan pada suhu tinggi dengan wadah tertutup pada tekanan. Dengan  proses pirolisis ini sampah padat dapat merubahn sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dbakar untuk menghasilkan listrik dan uap sebagai #Energymasadepan. Kami menghimbau mulai dari sekarang sebaiknya pisahkan sampah organik dan an-organik di tempah sampah yang kita miliki, karena dengan demikian lingkungan akan bersih dari pencemaran lingkungan serta mengurangi timbunan sampah. Penghematan energi Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, oleh sebab itu mulaiah dari diri kita sendiri misalnya : setelah selesai memasak sebaiknya gas di tutup, menjaga kemungkinan kebocoran pada gas. Kemudian bila selesai menggunakan air sebaiknya kran langsung ditutup jangan biarkan kran mengalir tanpa guna atau sia-sia yang mengakibatkan boros pada listrik. Penggunaan listrik pada siang hari sebaiknya seminimal mungkin misalnya bila kita sedang nonton televisi sebaiknya radio tape tidak usah dinyalakan, jadi pilih salah satu mau nonton televisi atau mendengarkan radio tape. Yuk … hemat energi, karena dengan menghemat listrik secara tidak langsung akan menghemat pemakaian minyak bumi, dimana masyarakat masih ada yang menggunakan bahan bakar dari minyak bumi. By. Sumiyati Sapriasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun