Sebagai orang tua sering mengalami pertanyaan anak yang sulit untuk dijawab. Salah satu contohnya: "Bagaimana Ayah dan Ibu menciptakan Adik?" Prertanyaan semacam itu akan menjadikan orang tua kaget ketika tidak ada kesiapan sebelumnya. Menganggap bahwa anak melontarkan pertanyaan yang salah kepada orang tua. Menganggap anak sudah mengalami dewasa lebih dini.Â
Padahal, pertanyaan semacam ini menandakan anak memiliki kecerdasan dan memiliki pemikiran yang kritis. Dengan demikian orang tua harus bisa menjawab dan menjelaskan dengan benar.
Di sini, peran orang tua sangat penting. Jangan sampai anak tidak dijelaskan sejak dini sehingga anak akan menyimpan pertanyaan hingga remaja dan akan menanyakan kepada orang lain di luar orang tuanya. Untuk itulah pengetahuan tentang seks harus disampaikan. Baik itu pengetahuan tentang pendidikan seks maupun pengetahuan reproduksi.Â
Pembedanya, kalau pendidikan seks menjelaskan tentang pengenalan jenis kelamin dan cara menjaganya baik dari sisi kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan. Sedangkan pengetahuan reproduksi menjelaskan bagaimana perkembangbiakan makhluk hidup.
Pendidikan Seks dimulai dari Mana?
Pendidikan seks dimulai dari keluarga yaitu Ayah dan Ibu. Orang tua harus paham betul bagaimana menjelaskan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihannya. Menjaga keselamatan dan keamannya dari orang berlain jenis.
Selain itu institusi juga harus berperan mengenalkan pendidikan seks. Pengenalan ini harus masuk dalam kurikulum pembelajaran. Hal ini telah disepakati dalam kesepakatan Internasional di Kairo pada tahun 1994 tentang kesehatan reproduksi. Yaitu perlunya pendidikan seks bagi para remaja. Di dalamnya termasuk perawatan kesehatan seksual dan reproduksi sert menyediakan informasi yang komprehensif.
Dalam hal ini, orang tua maupun guru di sekolah harus menyampaikan dengan bijak. Menyampaikan pengetahuan ini dengan jelas namun tidak bertele. Pertanyaan-pertanyaan anak harus dijawab saat itu juga. Hal ini untuk mengantisipasi jangan sampai dia bertanya di luar lingkungan keluarga maupun lingkungan pendidikan tempat ia belajar. Terpenting anak paham dan orang tua serta guru tak menyembunyikan hal-hal tabu.
Namun perlu dipahami bahwa untuk menjelaskannya harus setahap demi setahap. Dimulai sejak dini namun disesuaikan dengan perkembangan anak. Jika hal ini dilakukan tak akan ada kekhawatiran orang tua kepada anaknya mencari pemahaman tentang seks di luar keluarga. Jika orang tua mampu dipercaya anak akan selalu bertanya kepada orang tuanya saat dia mencari pengetahuan tentang seks.
Dari Mana Anak Mendapat Informasi Seks
Sesuai dengan perkembangan anak, dia akan bertanya tentang apa yang ingin dia ketahui. Dari pertanyaan biasa hingga pertanyaan yang rumit. Sebenarnya anak bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu dari mana?