Mohon tunggu...
M Sultan Albana
M Sultan Albana Mohon Tunggu... 24107030015

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Trip

fomo mendaki ? ke gunung andong aja dulu

28 Maret 2025   20:33 Diperbarui: 28 Maret 2025   20:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saya di puncak gunung andong ( sumber : milik mribadi ) 

Mendaki gunung adalah sebuah hobi baru yang saya sukai sejak tahun 2023 akhir. Berawal dari ketidaksengajaan menonton video fyp yang lewat di apikasi tiktok saya, membuat saya ingin mencoba mendaki.Alhasil saya merencanakan pendakian ke Gunung Andong di karenakan gunung ini katanya cocok untuk pendaki pemula. Waktu itu saya benar-benar tidak ada persiapan sama sekali. Dengan bermodal nekat saja, saya berangkat dari rumah saya yang berlokasi di Purworejo Jawa Tengah. Saya berangkat jam 06.00 pagi menggunakan sepeda motor dan Ketika sampai basecamp jam 07.30 pagi.

Saya melewati jalur Sawit yang terletak di Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Jalur ini adalah jalur yang paling popular di Gunung Andong, selain itu juga ada jalur Pendem yang juga tak kalah popular.Saat sampai di basecamp kemudian saya melakukan registrasi di loket pendaftaran pendakian. Untuk pertama kalinya mendaki saya agak kebingungan bagimana sistematika pembayaran dan pendakian, namun saya mencoba mencari tau di youtube dan tiktok agar tidak kebingungan. Saat pembayaran di loket, dikenakan tarif per orangnya sebesar Rp 21.000. Pada saat pembayaran saya mengisi data diri seperti alamat dan nomer hp di buku catatan yang sudah disediakan.

Setelah semuanya selesai, pada jam 08.00 saya memulai pendakian. Saya berjalan menuju gerbang pendakian yang terletak lumayan dari basecamp, berjarak kurang lebih 1 kilometer melewati ladang milik para petani. Sesampainya di gerbang pendakian saya sempatkan untuk berfoto terlebih dahulu dan berdoa agar di beri keselamatan hingga turun nanti. Di hati saya tidak percaya apakah saya yang belum pernah mendaki ini bisa sampai puncak atau kah tidak. Dengan keyakinan hati saya bertekad keras agar bisa menggapai puncaknya.

Perjalanan di mulai dengan trek awal yaitu tangga berbatu dan lumayan menanjak, membuat kaki saya cepat lelah. Saya berjalan perlahan-lahan karena belum terbiasa hingga akhirnya sampai pos 1. Di pos ini saya ber istirahat di gazebo yang disana. Betapa kegetnya saya, ternyata mendaki juga capek juga, saya kira hanya berjalan sebentar kemudian sampai puncak, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Saya beristrahat kurang lebih 15 menit sembari memakan camilan yang saya bawa dari rumah. Dirasa sudah cukup beristirahat, saya pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2.

Estimasi dari pos 1 ke pos 2 kurang lebih 30 menit dengan ritme berjalan santai. Hutan pinus di Gunung Andong ini masih lebat dan asri, selain itu juga beberapa burung terdengar berkicau yang menandakan bahwa flora dan fauna nya masih terjaga. Di pos 2 saya bertemu beberapa pendaki, kemudian berbincang-bincang tentang pengalaman mereka mendaki. Sedangkan saya baru pertama kali jadi harus banyak belajar dari pengalam-pengalaman mereka. Saya beristirahat kurang lebih 10 menit sampai akhir nya melanjutkan pendakian menuju pos 3.

Perjalanan menuju pos 3 dari pos 2 dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan jalur yang agak menukik naik dan trek berbatu membuat saya merasa cepat lelah. Seringkali saya duduk di tengah jalur karena kelelahan. Oiya di antara pos 2 dan 3 ini terdapat mata air yang bisa digunakan oleh pendaki untuk mengisi air minum apabila sudah habis. Pertama kalinya saya mencoba air asli pegunungan secara langsung yang rasanya segar mengalahkan air mineral yang ber merk.

Di pos 3 terdapat gubuk kecil tempat beristirahat para pendaki,namun saat itu saya tidak bertemu pendaki lain karena kebetulan saya mendaki di hari weekday jadi yang mendaki hanya sedikit. Dari pos 3 ini kita dapat melihat beberapa gunung yang ada di sekitarnya, seperti gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Telomoyo. Saya sempatkan untuk mengabadikan momen ini dengan kamera handphone.

Setelah puas berfoto saya pun melanjutkan menuju puncak Gunung Andong. Jarak antara pos 3 ke puncak tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit. Untuk jalurnya sudah mulai landai. Seblum puncak terdapat pertigaan, jika ke kiri menuju makam ki joko pekik yang merupakan penyebar agama islam di daerah tersebut. Jika ke kanan menuju puncak dengan sedikit tanjakan yang menukik.

Akhirnya saya menginjakkan kaki di puncak Gunung Andong. Sungguh saya terkagum-kagum karena berhasil mendaki bermodal nekat bahkan sendirian tanpa teman. Saat di puncak cuaca berubah menjadi berkabut sehingga pemandangan tertutup olehnya. Saya hanya bertemu 1 pendaki yang saya mintai tolong untuk memfotokan saya di plang bertuliskan "Puncak Gunung Andong 1726 mdpl" sebari mengajak ngobrol sejenak. Dipuncak saya menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam hingga akhirnya saya turun ke basecamp Kembali. Perjalanan dari puncak ke basecamp memakan waktu sekitar 1 jam dengan sedikit berlari. Saat sampai basecamp saya beristirahat sebentar dan bergegas untuk pulang ke rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun