Mohon tunggu...
Sulis Nashwa Kirana
Sulis Nashwa Kirana Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang belajar nulis

seorang pendidik yang jatuh cinta pada dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Cerdas dan Bijak Menangkal Hoaks: Anti Hoax Sang Pendidik

22 Oktober 2017   07:32 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:32 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pesatnya kemajuan teknlogi informasi dalam penyampaian berita, membuat berita dengan mudah tersebar luas secara cepat. Hanya cukup hitungan detik sebuah informasi akan tersebar luas melampaui batasan samudra hingga negara. Ironinya, dinegara kita pesatnya kemajuan teknologi tidak di imbangi dengan tingginya budaya membaca. 

Berdasarkan hasil survey "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada bulan Maret 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca.Sedangkan berdasarkan survei UNESCO minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.

Negara yang pluralisme dan rendahnya minat baca  menyebabkan masyarakat  kita mudah menjadi korban berita hoax. Oleh karenanya melembagakan budaya membaca salah satu alternatif bagi kita untuk menangkal berita-berita hoax. Karena dengan membaca akan melatih kemampuan sesorang untuk menganalisa sebuah berita. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin berkembang pula kemapuannya dalam menganalisa sebuah berita  Tentunya kemampuan menganalisa yang baik menjadikan orang bijaksana menanggapi berita sehingga tidak mudah terprovokasi. Lebih dari itu membaca adalah salah satu dinding untuk mencegah kebodohan.

Mudahnya berita beredar didunia maya terkadang dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak bertangung jawab dengan tujuan-tujuan tertentu. Oleh karenanya kita harus memilki trik jitu untuk menganalisa kebenaran dari sebuah berita. Berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengidentifikasi tentang berita hoax.

1. Lihat pengunggah berita

Untuk mengetahui berita ini hoax atau asli kita bisa lihat dari si pengunggah berita, biasanya media-media besar itu sangat hati-hati dalam menuliskan berita karena ini juga menjadi taruhan kredibilitas media tersebut. Teruslah besikap skeptis terhadap berita yang di unggah oleh media yang belum terverikasi sebagai institusi pers resmi. Misalnya menggunakan domain blog atau wordpress, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

2. Cari sumber pembanding

Saat kita binggung apakah ini berita hoax atau asli, alangkah baiknya kita mencari tambahan informasi dari media lain. Terutama media-media besar dan juga kita lihat apakah berita di dunia maya ini sejalan dengan berita yang ada di televisi. Berita asli biasanya akan disiarkan oleh media-media besar (arus utama) karena mereka punya bukti dan sumber kuat untuk menyampaikan sebuah informasi jadi kebenaran informasinya bisa di pertanggung jawabkan. Sedangkan berita yang di ungah oleh situs berita yang belum terverifikasi sebagai situs pers resmi terkadang bersifat subjektif, bisa jadi ada beberafa fakta yang sengaja tidak muat guna tujuan-tujuan tertentu. Usahan membaca berita tidak hanya berasal dari satu sumber saja tetapi harus dari banyak sumber sebagai pembanding

3. Melihat  nara sumber berita

Hal ini penting untuk mengetahui apakah orang tersebut layak berbicara mengenai informasi tersebut. Misalkan berita yang disampaikan tentang kriminal kemudian wawancaranya ke petugas kesehatan. Tentu bisa dikatakaan informasinya tidak kredibel dan  tidak akurat. Logikanya  masalah kriminal tentu narasumbernya berasal dari kepolisian atau pihak-pihak yang berkaitan dengan keamanan.

Jika kita sudah mengetahui dan memastikan bahwa berita tersebut hoax langkah selajutnya adalah tahan jempol kita untuk tidak membagikan berita tersebut. Tidak membagikan berita tersebut adalah cara cerdas untuk memutus mata rantai penyebaran berita hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun