Gowa - Mesin Pertanian atau biasa disebut Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), seperti diketahui bahwa banyak masyarakat yang menggantungkan ekonominya pada bidang pertanian, baik itu petani padi, jagung, kedelai dan lainnya.
Dengan adanya Mesin Pertanian, petani dapat lebih mudah mengolah lahan pertanian atau perkebunan yang luas, masalah ketersediaan tenaga yang kurang bisa tertasi, biaya yang dikeluarkan lebih rendah (biaya hanya pada saat pembelian pertama mesin), dimana tenaga manusia tidak terlalu besar dibutuhkan sehingga pengolahan lebih praktis, efisien, efektif dan  serta pekerjaan dapat  lebih baik, waktu penyelesaian pengolahan lahan lebih cepat, dan keuntungan hasil produksi lebih besar.
Tak lepas dari itu, jika mesin pertanian memadai maka perlu pengetahuan dan Sumber Daya Manuaia cukup tentang tata cara pengoprasian mesin pertanian tersebut, Â baik cara pengolahan dilahan basah maupun di lahan kering.
Tidak hanya sampai disitu saja, tetapi perlu pengetahuan tata cara perawatan alat itu sendiri serta agar kedepan teroptimalisasinya pengunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) batuan dari Pemerintah.
Kegiatan berlangsung 2 hari dari tanggal 4 sampai dengan 5 Mei 2018, dengan peserta Bimtek petani perwakilan kabupaten Se Sul-Sel dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang, di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku, Gowa, Sulsel, Jumat (4/5/18)
Yakni angkatan CXXXIX ( Combine Harvester), Angkatan CXL ( TR4 ), Angkatan CXLI ( TR 2 ) dan Angkatan CXLII ( Pompa Air).
"Tujuan dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis ALSINTAN ini, untuk mengoptimalisasi Alsintan di Kabupaten, baik itu di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi lain wilayah kerja BBPP Batangkaluku, serta dapat mengefisienkan biaya tenaga kerja dan mengefektifkan waktu yang digunakan, sehingga dapat meningkatkan percepatan tanam dan peningkatan produktivitas pertanian", ungkap Rosdiana Kepala Bidang Pebyelenggara Pelatihan pada pembukaan BIMTEK.
Era bangkitnya modernisasi pertanian melalui mekanisasi menuju era modern. Peningkatan alsintan yang mulai dari pasca panen sampai panen. Sejalan dengan kegiatan ini mengoptimalkan pengoperasian alsintan di daerah untuk meningkatkan produktifitas petani.
"Pemakaian ALSINTAN mampu menghemat biaya sebanyak 30 persen  dan hemat susuknya hasil pertanian sebanyak 50 persen," tutupnya