Mohon tunggu...
Sulaimah
Sulaimah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Terlalu Berharap, Awas pada Akhirnya Jadi

8 Mei 2019   23:15 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum friend..........sudah lama rasanya saya gak meluapkan apa yang saya fikirkan kedalam coretan saya disini karena keterbatasan waktu dan banyak hal yang harus diselesaikan kemaren.

Kalau kita berbicara tentang luka pasti yang ada dibenak kalian pasti akan befikir luka karena terkena pisau dan lain sebagainya, perlu kita ketahui teman-teman bahwa luka itu ada dua yaitu luka fisik dan psikolog atau batin.  Luka fisik itu luka yang tampak dimata seperti terkena pisau tadi, jatuh dari motor dll, sedangkan luka batin seperti contohnya luka karena dihianati orang yang kita sayang, ditinggalkan dll.

Yang perlu kalian tau bahwa luka yang dalam itu bisa disebt dengan trauma, nah mungkin disini ada yang mengerti apa yang dimaksud dengan trauma?

Baiklah kalau begitu saya akan coba menjelaskan pengertian tentang trauma. Menurut M.Noor H.s, trauma itu adalah pengalaman pada orang yang bersangkutan yang tiba-tiba mengejutkan, meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkuta. Sedangkan menurut DMS IV, trauma adalah sebuah kejadian atau serangkaian kejaian berbahaya yang mengancam atau menimbulkan kemtian atau luka, atau sebuah aancaman pada interitas psikologos seseorang.

Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa trauma itu merupakan luka jiwa maupun luka berat ari pengalaman-pengalaman pahit yang menyebabkan penderitaan lahir dan batin bagi suatu organisme.trauma yang paling berbahaya adalah jika sesorang yang mengalami trauma dapat mengancam nyawa sendiri atau bahkan nyawa orang lain, jika masalah itu terjai maka perlu penanganan dari orang dibdangnya yaitu konselor. Nah didalam konseling sendiri yang menangani orang-orang terkait trauma akan konseling tersendiri yaitu "konseling traumatik". Mungkin disini ada yang tau apasih yang dimaksud dengan konseling traumatik?

Konseling traumatik adalah upaya konselor untuk membantu klien yang menalami trauma agar dapat memahami diri yang berhubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan erusaha mengatasi sebaik mungkin melalui proses hubungan pribadi seperti contoh mungkin disini semua sudah pernah nontoh film "orang ketiga" di RCTI, pada sekmen yuni meninggalkan gara-gara jatuh kedalam laut kebawa arus ombak dan aris merasa bersalah karen tidak bisa menolonnya, nah disitu aris merasa deprei dan trauma kalau lihat laut danb dengan namanya yuni, langkah yang diambil aris yaitu dia dtang kesalah satu konselor untuk mengkonsultasikan masalahnya dan mencari jalan keluarnya, dan alhamdulillah lambat laun aris mulai tidak deperesi dan trauma lagi.

Dan contoh lain lagi ada seseorang yang sudah saling sayang dan cinta satu sama lain mereka sudah pacaran sekitar 8 tahu lebih eh pas suatu hari sicowok malah nikah dengan orang lain karena ada beberapa alasan, nah si cewek ini mulain depresi dan putus asa bisa dibyangin betapa perihnya yang dialami sicewek pacaran sama dia terus nikahnya sama orang lain sama aja kemaren-kemaren dia jagain jodoh orang, karena saking depresinya sicewek berusaha membunuh diri dengan menggantungkan kepalanya dengan tali untung ada temannya yang melihat dan kebetulan temannya dia itu seorang konselor maka sitemannya dia itu perlahan-lahan mulai menanyakan dan memberi solusi sedikit-sedikit dan alhamduillahnya sicewek yang patah hati ini bisa mengikuti apa saran-saran dari temannya bahwa jodoh itu ada yang ngatur dan mungkin dia bukan yan terbaik buat kamu makanya kamu itu harus "MOVE ON" ujar temnn cewek yang seorang konselor tersebut.

Mungkin cukup sekian coretan saya pada malam hari ini, semoa dilain kesempatan kita bisa ketemu lagi dicoretan saya selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun