Mohon tunggu...
sukriadi jaya
sukriadi jaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humor

Keikhlasan yang Tersandera

7 April 2019   14:14 Diperbarui: 7 April 2019   14:24 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Saat itu disebuah ruangan yang besar  disebuah perusaan berkumpullah seluruh pejabat dan karyaan yang bekerja di tempat tersebut. Nampak seorang berdiri di atas panggung  yang besar dan rapi. Melihat dari pakaian yang dikenakannya bisa ditebak bahwa dia adalah pemilik perusahaan tersebut. Dengan tubuh yang lemah dia berusaha tampak tegar di depan para karyawannya.

Berdiri di podium sambil memegang pelantang yang ada di depannya dengan suara berat dia memulai sambutannya.

" Bissmillahirahmanirahim, Assalamu Alaikum Wr.Wb.Bapak/Ibu yang saya hormati ." sejenak berhenti menarik nafas berat . Sejumput Kemudian dia pun melanjutkan pidatonya

'Akhir-akhir ini kesehatan saya sangat menurun dan menurut hasil pemeriksaan dokter menjelaskan bahwa salah satu organ vital saya tidak lagi berfungsi dan umur saya tinggal sebulan lagi,'Katanya lirih

"Adakah di antara Bapak/Ibu Saudara yang siap mendonorkan Ginjalnya kepada saya?"tanya sambil menatap tajam para hadirin.

 Dan diluar sangkaan dia ternyata semua hadirin mengangkat tangannya tanpa kecuali.

Dengan suara terbata-bata dan berat dia pun melanjutkan pidatonya.

"terima kasih atas perhatian saudara yang luar biasa kepada saya, tapi karena semua bersedia menyumbangkan ginjalnya padaa saya maka saya memutuskan untuk mengundi siapa diantara kalian yang beruntung terpilih. Maka dia pun mulai mengambil sejumput kapas.

"Kapas ini saya akan lemparkan kepada anda semua  dan barang siapa yang terkena kapas ini maka dia harus mengatakan siap, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka saya akan membelakangi anda.'

Selang beberapa saat waktu  berlalu sang pemilik perusahaan mulai cemas karena belum ada satu suara kata 'siap' yang ia dengarkan. Diapun memutuskan untuk membalikkan badan untuk melihat hadirin. Tapi alangkah terkejutnya ketika dia melihat semua karyawannya menengadah ke atas sambil berusaha sekuat tenaga meniup Kapas yang Ia lemparkan tadi.

Dia pun berdehem untuk menghentikan aksi yang dilakukan karyawannya.  Spontan semua hadirin diam membisu dan dia berseru kepada semua hadirin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun