Mohon tunggu...
Sukma HayuJiwanti
Sukma HayuJiwanti Mohon Tunggu... Lainnya - 21 Tahun

Mahasiswa FH Undip

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Undip Galakkan Protokol Kesehatan hingga Tanamkan Nilai Pancasila pada Anak Usia Dini

12 Agustus 2020   22:35 Diperbarui: 12 Agustus 2020   22:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN Undip membagikan masker dan memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada pedagang yang sering berinteraksi dengan masyarakat | dokpri

Pati, Desa Kedalingan (12/8) Universitas Diponegoro Semarang menyelenggarakan Kegiatan KKN bagi Mahasiswanya yang berlangsung dari 05 Juli 2020 sampai dengan 20 Agustus 2020. Namun, pada pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim II di tahun ini memiliki sedikit perbedaan dalam mekanisme pelaksaannya. Pelaksanaan KKN kali ini dilaksanakan di kampung halaman masing-masing mahasiswa sebab adanya Pandemi Covid-19. Adapun Tema yang diusung oleh KKN Tim II 2019/2020 ialah Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Bebasis Pada Tujuan Pembangunan berkelanjutan.

Pelaksanaan KKN di kampung halaman ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengamati dan memberikan solusi mengenai permasalahan yang ada di kampung halaman teruma masalah yang berkaitan dengan Pandemi Covid-19, sebab adanya Pandemi Covid-19 membawa banyak dampak yang besar di berbagai sektor.

Penerapan era "New Normal" oleh pemerintah menjadi solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul saat dilakukan PSBB. Perlahan, masyarakat diperbolehkan untuk melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi tentunya dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Masyarakat tetap dapat berinterksi dan menjalankan pekerjaannya seperti semula tetapi harus dengan menggunakan masker, sering cuci tangan dan tetap menjaga jarak 1-2 meter.

Era New Normal juga sudah di terapkan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah namun permasalah yang muncul di Desa Kedalingan ialah kurangnya kepedulian masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan selayaknya dalam Keputusan MenKes Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020. Masyarakat seakan acuh tak acuh terhadap pentingnya penerapan protokol kesehatan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yang diantaranya: kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya di Desa Kedalingan mengenai pandemi Covid-19. Masyarakat tidak peduli sebab kurang edukasi mengenai Covid-19 dan bahaya bilamana sudah terpapar virus tersebut.

Untuk menghadapi permasalahan ini, mahasiswa KKN Undip (Sukma Hayu Jiwanti) di Desa Kedalingan beinisiatif untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah dan mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 yang terjadi

Pemasangan MMT mengenai pencegahan Covid-19 di Kantor Balai Desa Kedalingan | dokpri
Pemasangan MMT mengenai pencegahan Covid-19 di Kantor Balai Desa Kedalingan | dokpri
Dalam hal menggalakkan pelaksanaan protokol kesehatan ini, akan dimulai dengan pembagian masker sekaligus edukasi secara door to door kepada masyarakat di Desa Kedalingan terutama para pedagang yang berinteraksi dengan banyak orang. Edukasi dan pembagian masker akan dilakukan secara intensif guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemahaman masyarakat mengenai Pandemi Covid-19 ini. Selain itu, penggalakkan program akan dilakukan melalui sosialisasi secara visual menggunakan Banner dan Pamflet yang akan dipasang di tempat-tempat umum agar masyarakat senantiasa ingat dan diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.

pemasangan pamflet di masjid dan tempat umum | dokpri
pemasangan pamflet di masjid dan tempat umum | dokpri
Kegiatan menggalakkan protokol kesehatan ini sudah mulai dieksekusi mulai Hari Senin, 20 Juli 2020. "Hasil akhir yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya masyarakat yang tertib untuk menjalankan protokol kesehatan sehingga angka kasus penularan Covid-19 semakin hari semakin berkurang." Tutur Sukma Hayu.

Selanjutnya, mahasiswa KKN dari Undip (Sukma Hayu) juga melakukan pembelajaran pada anak usia dini berupa penanaman nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan pilar ideologi bangsa Indonesia, yang merupakan kristalisasi dari budaya Indonesia. Oleh karenanya penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada diri kita. Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini tepat untuk dilakukan sebab anak-anak pada usia dini sangat mudah untuk terpengaruh oleh segala hal, baik itu hal yang baik maupun hal yang buruk. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai Pancasila sangat tepat dilakukan agar segala tindakan yang dilakukan ke depannya tetap berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Mahasiswa Undip (Sukma Hayu) melakukan pengenalan Pancasila dan lambangnya kepada anak usia dini | dokpri
Mahasiswa Undip (Sukma Hayu) melakukan pengenalan Pancasila dan lambangnya kepada anak usia dini | dokpri
"Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 27-31 Juli 2020, terlihat respon anak-anak yang sangat positif dan senang untuk mempelajari Pancasila. Respon senang tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama, anak-anak memang pada dasarnya senang belajar dengan sistem tatap muka sebab sudah hampir 4 bulan lamanya pembelajan dilakukan secara daring. Kedua, media edukasi yang digunakan menarik. 

Disini, media edukasi yang digunakan ada 2, yaitu melalui visual berupa gambar burung garuda yang di dalamnya terdapat lambang dari tiap sila pada Pancasila. Sedangkan media yang kedua yaitu melalui audio visual berupa menyanyikan lagu yel-yel lambang-lambang pada Pancasila. Saat menyanyikan lagu, anak-anak tampak bersemangat untuk menghafalkannya dan selanjutnya untuk dinyanyikan bersama." Tutur mahasiswi 21 tahun ini.

dokpri
dokpri
"Harapan dengan diterapkannya program penanaman nilai Pancasila sejak dini adalah anak-anak tidak buta Pancasila dan juga memupuk rasa nasionalisme anak. Diharapkan setiap tindakan yang dilakukan kedepannya juga berdasar atas nilai-nilai Pancasila dan menjadi karakter yang sudah melekat pada dirinya." Ujar sukma melanjutkan perkataannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun